Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahli Ingatkan Ancaman Corona Varian Delta Plus, Seberapa Berbahaya?

Varian Delta virus Corona asal India telah bermutasi membentuk varian Delta Plus.
Virus Corona mengalami mutasi beberapa kali./Istimewa
Virus Corona mengalami mutasi beberapa kali./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban menyampaikan bahwa varian Delta virus Corona asal India telah bermutasi membentuk varian Delta Plus.

“UPDATE: Varian Delta yang sangat menular dari SARS-CoV-2 telah bermutasi lebih lanjut untuk membentuk varian Delta Plus atau AY.1. Diketahui, Delta Plus ini tahan terhadap terapi antibodi monoklonal yang baru saja disahkan di India. Semoga kita terhindar dan bisa memitigasinya,” cuitnya melalui akun Twitter @ProfesorZubairi, Selasa (15/6/2021).

Adapun, varian Delta dengan nama B1617.2 atau yang berasal dari India dikabarkan telah mendominasi peningkatan kasus positif di beberapa daerah seperti DKI Jakarta, Kudus, dan Bangkalan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa mutasi varian tidak lebih mematikan tetapi memiliki daya penularan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan waktu sebelum bermutasi.

Menkes menambahkan, varian Delta ini memiliki tingkat penularan yang lebih cepat walaupun tidak lebih mematikan. Walhasil, hal ini perlu diantisipasi melalui penerapan protokol kesehatan dan akselerasi vaksinasi Covid-19.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa kasus positif Covid-19 di Kudus, Bangkalan, dan DKI Jakarta telah terkonfirmasi disebabkan adanya virus Corona varian delta atau yang berasal dari India.

“Beberapa daerah seperti Kudus kemudian, DKI Jakarta dan juga di Bangkalan memang sudah terkonfirmasi varian deltanya atau B1617.2 atau juga varian dari India mendominasi,” kata Menkes dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/6/2021).

Menkes menambahkan, varian Delta ini memiliki tingkat penularan yang lebih cepat walaupun tidak lebih mematikan. Walhasil, hal ini perlu diantisipasi melalui penerapan protokol kesehatan dan akselerasi vaksinasi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper