Bisnis.com, JAKARTA — Hasil Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau UTBK SBMPTN diumumkan hari ini. Kuota keseluruhan hanya 197.000-an.
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT) Moh. Nasih menyebutkan tahun ini perguruan tinggi yang ikut ada 137, terdiri atas 74 universitas dan institut negeri, 12 vokasi di universitas dan institut, 40 politeknik negeri, dan 11 PT KIN.
"Tahun ini baik sekali karena baru kali ini vokasi ikut. Syukur-syukur kepesertaan perguruan tinggi bisa lebih luas lagi ke depan, dan akan lebih banyak perguruan tinggi kedinasan bisa ikut proses ini," ujar Nasih pada konferensi pers, Senin (14/6/2021).
Tahun ini jumlah peserta mengalami peningkatan tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Jumlah peserta yang terdaftar mencapai 777.858 orang.
Adapun, sebanyak 732.704 peserta eligible, tidak ter-flag curang/bolos, artinya yang bersangkutan mengikuti proses UTBK dan memenuhi persyaratan. Sementara itu secara keselurugan yang ikut hadir tes 732.801 orang.
"Nah, mereka punya nilai, tapi tidak semua yang punya nilai akan terproses dalam tahap berikutnya karena ada yang hadir melakukan kecurangan, makanya ada yang eligible itu," jelas Nasih.
Adapun, jumlah peserta yang tidak hadir 45.154 atau 5,80 persen. Tingkat kehadiran naik menjadi 94,2 persen.
"Ini angka yang tinggi di tengah pandemi yang semua orang agak ragu untuk ikut. Alhamdulillah kehadiran peserta tinggi. Alhamdulillah juga dalam pelaksanaan tidak ada laporan klaster UTBK di tengah pandemi," imbuh Nasih.
Berdasarkan kelompok pilihan program studi, peserta Saintek sebanyak 320.361, Soshum 355.759, dan campuran 56.584.
Kemudian berdasarkan status KIP Kuliah, jumlah peserta reguler sebanyak 534.423 dan KIP Kuliah 198.281.
"Jumlah ini [penerima KIP Kuliah] juga meningkat luar biasa dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya hanya 100.000-an orang dari KIP Kuliah," ungkap Nasih.
Di sisi lain, jumlah daya tampung hanya 197.657 di semua 137 perguruan tinggi yang ikut SBMPTN tahun ini. Nasih mengakui daya tampung perguruan tinggi sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah peserta.
"Perlu dipahami bahwa dalam kondisi ini tidak mungkin semua peserta diterima. Mereka yang diterima memang nilainya lebih bagus," ujar Nasih.
Nasih menegaskan semua peserta yang ikut UTBK adalah orang yang pandai, pintar, cerdas, dengan nilai bagus. Tapi, memang ada yang hasilnya lebih bagus.
"Jangan berkecil hati, kalau tidak terima bukan berarti tidak mampu, tapi seat yang tersedia sangat kecil," tambahnya.
Untuk mengakses hasil UTBK SBMPTN, Nasih mengimbau peserta agar tidak berbondong-bondong.
"Hasilnya akan tetap sama jam berapa pun aksesnya. Kita harap supaya tidak terjadi kemacetan tidak harus akses jam 15.00 bersama-sama, meskipun kami sudah siapkan bandwidth yang cukup besar," jelasnya.