Bisnis.com, JAKARTA--Sedikitnya 40 orang tewas dan lebih dari 120 terluka setelah tabrakan kereta api di dekat kota Dharki, Pakistan selatan, kata para pejabat.
Upaya penyelamatan masih berlangsung untuk menemukan korban selamat yang terperangkap di puing-puing gerbong kereta api.
Tabrakan itu terjadi pada Senin pagi di dekat kota Dharki, sekitar 440km (273 mil) utara kota terbesar Pakistan, Karachi, kata pejabat setempat seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (7/6). Perwira senior polisi Dharki, Umar Tufail mengatakan sebanyak 40 orang tewas.
Jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat ketika tim penyelamat masih berjuang untuk menjangkau orang-orang yang terperangkap di beberapa gerbong yang hancur berserakan di rel.
"Satu gerbong berada di bawah mesin, dan kami dapat melihat tiga mayat terperangkap di dalamnya," katanya.
Sedangkan dua jenazah lainnya juga telah ditemukan di tempat lain sehingga kami khawatir jumlah korban tewas akan meningkat," tambah Tufail.
Tayangan televisi dari lokasi kecelakaan menunjukkan reruntuhan dua kereta api yang berserakan di rel. Tim penyelamat menggunakan derek dan peralatan lain untuk mencoba menjangkau mereka yang terperangkap di dalam.
Kecelakaan itu terjadi ketika kereta api Millat Express dengan delapan gerbong yang menuju utara tergelincir di dekat Dharki, kata pejabat lokal Razzaq Minhas kepada Al Jazeera. Sedangkan kereta penumpang Sir Syed Express menuju selatan kemudian menabrak Gerong yang tergelincir, katanya.
“Tim penyelamat masih berusaha untuk masuk ke setidaknya dua gerbong dan masih membersihkan puing-puingnya,” katanya. “Peralatan dan pasukan paramiliter ada di sana untuk menghilangkan puing-puing.”
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan "terkejut" oleh kecelakaan itu dan memerintahkan Menteri Perkeretaapian Azam Swati untuk segera mencapai lokasi kecelakaan .
"Kami telah meminta menteri perkeretaapian untuk mencapai lokasi dan memastikan bantuan medis untuk yang terluka dan dukungan untuk keluarga yang meninggal," cuitnya.
Militer Pakistan menyatakan telah mengirim helikopter penyelamat, ambulans dan kru pencarian dan penyelamatan khusus ke lokasi kecelakaan.
Pada tahun 2019, setidaknya 73 orang tewas setelah ledakan tabung gas dan kebakaran di atas kereta penumpang yang penuh sesak di dekat kota Liaquatpur.