Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik Israel-Palestina Picu Perseteruan AS & Prancis di DK PBB

Meski mendapat tentangan dari AS, Prancis tetap mengajukan draf resolusi DK PBB yang menyerukan diakhirinya permusuhan antara Israel dan Palestina.
Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden berbicara tentang ekonomi dan laporan kerja Amerika Serikat terakhir tahun 2020 di kantor pusat transisi di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Jumat (4/12/2020)./Antara-Reuters
Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden berbicara tentang ekonomi dan laporan kerja Amerika Serikat terakhir tahun 2020 di kantor pusat transisi di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Jumat (4/12/2020)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Konflik di Timur Tengah telah memicu pertikaian diplomatik antara Prancis dan Amerika Serikat yang merupakan ketegangan terbuka pertama antara kedua sekutu sejak Joe Biden mengambil alih kekuasaan.

Meskipun mendapat tentangan dari Amerika Serikat, Prancis mengajukan draf resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan diakhirinya permusuhan antara Israel dan Palestina serta akses kemanusiaan ke Jalur Gaza.

AS telah berulang kali memveto resolusi serupa dalam beberapa hari terakhir dengan mengatakan pihaknya sedang mencari jalan lain untuk menyelesaikan krisis.

Proposal terbaru Prancis, yang diumumkan dalam sebuah pernyataan dari Paris pada Selasa malam waktu setempat, dengan cepat mendapat tanggapan tegas dari Amerika Serikat. Hal itu menandakan AS akan menggunakan hak vetonya lagi jika diperlukan.

Juru bicara AS di PBB mengatakan bahwa pihaknya fokus pada upaya diplomatik intensif untuk mengakhiri kekerasan seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (20/5/2021).

Selain itu, AS juga tidak akan mendukung tindakan yang diyakini merusak upaya untuk menurunkan ketegangan.

Pada saat yang sama, Biden mengumumkan bahwa dia telah secara langsung mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa dia mengharapkan penurunan kekerasan yang signifikan dan menyoroti pendekatan yang kontras terhadap konflik tersebut.

Sementara itu, Prancis belum mengusulkan tanggal pemungutan suara untuk resolusi yang diusulkan dan draf teks tersebut tampaknya belum diedarkan secara luas di antara 15 anggota Dewan Keamanan PBB.

Taktik tersebut menimbulkan dugaan bahwa langkah itu adalah upaya untuk meningkatkan tekanan pada AS atau bisa juga untuk menggarisbawahi bahwa Biden tidak memenuhi janjinya untuk memiliki pendekatan yang lebih multilateral dalam urusan internasional daripada pendahulunya Donald Trump.

"Ini agak aneh mengingat harapan yang kami semua miliki agar Amerika Serikat kembali ke diplomasi multilateral," kata seorang duta besar PBB tanpa menyebut nama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper