Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Israel menutup penyeberangan Karem Abu Salem di perbatasan Gaza karena ada serangan roket dari Hamas pada Selasa (18/5/2021). Imbasnya konvoi bantuan internasional untuk warga Gaza tertahan hingga kini.
Keputusan itu dilakukan tak lama setelah Israeli Coordinator of Government Activities in the Territories (COGAT) mengumumkan pembukaan sementara perbatasan untuk pengiriman bantuan. Namun, COGAT menyatakan terjadi serangan hingga melukai seorang tentara Israel.
“Setelah bom mortir ditembakkan ke arah Penyeberangan Kerem Shalom, diputuskan untuk menghentikan masuknya sisa truk,” kata COGAT dikutip dari Aljazeera, Rabu (19/5/2021).
Sebelumnya, Karl Schembri, penasihat media untuk Timur Tengah di Dewan Pengungsi Norwegia, mengatakan kepada Al Jazeera, bahwa Gaza akan tercekik, jika penyeberangan Keram Abu Salem dan Beit Hanoon (Erez) ditutup.
“Sangat penting bahwa penyeberangan terbuka,” kata Schembri.
“Warga Gaza ini tidak hanya membutuhkan barang-barang penting, mereka sekarang membutuhkan bantuan kemanusiaan yang vital. Israel perlu memberikan jaminan bahwa barang-barang ini akan diberikan jalur yang aman," ucap dia.
Baca Juga
Schembri juga mengatakan, perlu ada koridor kemanusiaan dan gencatan senjata agar para pekerja bisa masuk dan menilai kebutuhan masyarakat.
"Tidak ada pengiriman yang bisa dilakukan selama pemboman berlanjut," katanya.
Sebelumnya, badan bantuan PBB mengatakan lebih dari 52 ribu warga Palestina terlantar akibat serangan udara Israel yang menghancurkan atau merusak hampir 450 bangunan di Jalur Gaza.
Sekitar 47 ribu pengungsi telah mencari perlindungan di 58 sekolah yang dikelola PBB di Gaza, kata Jens Laerke, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Jenewa.
Dukung Palestina
Di Indonesia, Kementerian Agama menegaskan, bahwa posisi Indonesia tak akan pernah berubah dan tetap mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk dapat merdeka dari cengkeraman zionis Israel.
"Indonesia sebagai negara dengan umat Islam terbesar di dunia tetap mendukung dan membantu perjuangan rakyat Palestina," ujar Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kemenag M. Fuad Nasar dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (19/5/2021).
Menanggapi banyaknya aksi solidaritas penggalangan dana untuk membantu rakyat Palestina, Fuad memandang langkah itu sebagai bentuk ukhuwah Islamiyah.
Menurutnya, cerminan sikap masyarakat Islam adalah menunjukkan solidaritas mereka terhadap penderitaan saudaranya dengan berbagai cara.
"Motivasi agama memiliki peran esensial dalam menggalang dan memelihara solidaritas umat Islam dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Membela orang atau bangsa yang tertindas dan terzalimi di muka bumi adalah perintah ajaran Islam," kata dia.
Konflik Palestina yang tidak menentu, lanjut Fuad, merupakan masalah kemanusiaan universal karena menyentuh hati nurani umat manusia yang secara kodratnya cinta damai dan antikekerasan.
"Indonesia dan Palestina adalah dua sahabat. Bung Karno bahkan pernah menegaskan, selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, selama itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel," katanya.