Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biden Turun Tangan Atasi Konflik Israel-Palestina, Bisa Apa AS?

Presiden AS Joe Biden menggarisbawahi komitmennya yang kuat terhadap solusi dua negara yang dirundingkan untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Tentara Israel menembakkan rudal ke jalur Gaza, Yerusalem / Twitter
Tentara Israel menembakkan rudal ke jalur Gaza, Yerusalem / Twitter

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mencoba negosiasi mengurangi tensi antara Israel dan Palestina dengan menghubungi Perdana Menteri Israel.

Presiden AS Joe Biden meningkatkan upaya untuk menenangkan ketegangan Israel-Palestina dan mendesak perlindungan warga sipil, termasuk anak-anak, setelah serangan udara Israel menargetkan kantor media di Gaza.

Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang keprihatinan besar tentang kekerasan yang sedang berlangsung, ungkap Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan. Namun, dia menegaskan kembali hak Israel untuk mempertahankan diri dari Hamas dan kelompok teroris lainnya di Gaza.

Berbicara dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas untuk pertama kalinya sejak menjabat, Biden menggarisbawahi komitmennya yang kuat terhadap solusi dua negara yang dirundingkan untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

"Biden menekankan perlunya Hamas menghentikan penembakan roket ke Israel," kata Gedung Putih, dikutip dari Bloomberg, Minggu (16/5/2021).

Percakapan tersebut menyusul serangan udara pada hari Sabtu yang menargetkan dan menghancurkan gedung 12 lantai di Kota Gaza yang menjadi tempat kantor Associated Press dan outlet media lainnya serta apartemen perumahan.

Beberapa jam kemudian, Israel mengebom rumah Khalil al-Hayeh, pemimpin tertinggi kelompok militan Hamas yang berkuasa di Gaza, ungkap laporan Associated Press, saat ketegangan berminggu-minggu terus berkobar.

Biden menyuarakan keprihatinan tentang keselamatan dan keamanan jurnalis dan memperkuat kebutuhan untuk memastikan perlindungan mereka. Dia juga mencatat hilangnya nyawa warga sipil, termasuk anak-anak, dalam konflik saat ini.

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan dia akan mendesak Biden untuk campur tangan untuk menghentikan serangan Israel, dan mengatakan Palestina siap untuk bekerja dengan Kuartet Timur Tengah, yang terdiri dari utusan dari Uni Eropa, Rusia, AS dan PBB.

Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan tentang panggilan dengan Biden bahwa Israel melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menghindari merugikan mereka yang tidak terlibat.

"Kami telah mengkomunikasikan langsung kepada Israel bahwa memastikan keselamatan dan keamanan jurnalis dan media independen adalah tanggung jawab yang terpenting," ungkap Jen Psaki dari Press Secretary Gedung Putih melalui twitter @PressSec pada Sabtu (15/5/2021).

Institut Pers Internasional yang berbasis di Wina menyebut penghancuran gedung pada Sabtu di gedung media sama sekali tidak dapat diterima, bahkan selama konflik bersenjata.

“Tidak ada keraguan bahwa pasukan Israel menyadari bahwa kantor media akan dihancurkan,” kata John Daniszewski, Ketua Komite Amerika Utara IPI dan perwakilan khusus IPI untuk keselamatan jurnalis.

Secara terpisah, selusin anggota Kongres Yahudi menulis kepada Biden pada hari Jumat mengutuk kekerasan yang sedang berlangsung dan mendesak AS untuk mengatasi pendudukan yang semakin dalam Israel di Yerusalem Timur.

Kekhawatiran juga meningkat di Eropa, di mana seorang pejabat tinggi Uni Eropa dilaporkan dalam upaya yang intens untuk menemukan cara untuk meredakan konflik saat ini.

Di sisi lain, Josep Borrell, Perwakilan Tinggi untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, sama-sama mengutuk penembakan roket Hamas secara sembarangan ke Israel dan menekankan bahwa Israel harus bertindak secara proporsional.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara Sabtu dengan mitranya dari Israel Benny Gantz.

"Austin mengecam keras berlanjutnya serangan gencar oleh Hamas dan kelompok teroris lainnya yang menargetkan warga sipil Israel. Sekretaris berbagi pandangannya tentang perlunya memulihkan ketenangan, ”menurut pembacaan dari Sekretaris Pers Pentagon John Kirby.

Lebih dari 145 warga Palestina di Gaza, termasuk anak-anak, dan diperkirakan 10 orang Israel tewas dalam pertempuran baru-baru ini, dengan ratusan bangunan rusak atau hancur. Israel telah mengindikasikan bahwa pembomannya di Gaza akan terus berlanjut sampai ia menentukan kemampuan Hamas telah terdegradasi secara signifikan.

Wakil Asisten Sekretaris AS untuk Urusan Israel-Palestina Hady Amr tiba pada hari Jumat untuk berbicara dengan kedua belah pihak sebagai bagian dari upaya perdamaian internasional.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menjadwalkan pertemuan darurat tentang konflik tersebut pada Minggu pagi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper