Bisnis.com, JAKARTA — Pelarangan mudik yang diterapkan pemerintah sejak 6–17 Mei 2021 rupanya tak membuat masyarakat kehilangan akal. Setidaknya ada 400.014 orang yang berhasil lolos menyebrang dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni, Lampung.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan bahwa sebanyak 400.014 orang yang menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni terjadi selama periode 22 April sampai dengan 14 Mei 2021.
“Dan diprediksi angka ini mungkin akan kembali pada waktu yang relatif tidak terlalu lama atau mungkin dalam waktu yang relatif bersamaan,” pungkas Doni dalam konferensi pers virtual, Sabtu (15/5/2021).
Oleh karena itu, kata Doni, pemerintah menyiapkan langkah antisipatif guna menekan laju perpindahan virus dari Pulau Sumatra ke Jawa. Setidaknya 262.000 alat tes cepat antigen telah disiapkan pemerintah beserta tenaga tes usap yang akan diperkuat dari daerah dan pusat.
Doni menambahkan bahwa langkah berikutnya adalah mengoptimalkan 69 unit Kapal Feri serta 7 dermaga yang akan beroperasi secara penuh.
“Kemudian logistik yang ada di semua pos pemeriksaan, baik di ruas jalan tol maupun di non tol, serta yang ada di Pelabuhan Bakauheni, kami harapkan bisa optimal,” tuturnya.
Dia juga menuturkan bahwa pemeriksaan dilakukan dengan teknis pembagian waktu kerja bagi petugas di lapangan. Petugas akan dibagi dalam tiga pergantian waktu agar tetap mampu bekerja dalam kondisi yang prima.
Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan lokasi karantina bagi masyarakat yang dinyatakan reaktif setelah menjalani tes cepat. Doni menyebutkan pemerintah provinsi Lampung sudah menyiapkan wisma untuk tempat isolasi.
“Kalau ini masih kurang, maka pemerintah pusat akan memberikan dukungan hotel atau losmen yang tersedia di wilayah Lampung dan sekitarnya,” kata Doni.
Pemerintah saat ini tengah mewaspadai peralihan penyebaran Covid-19 ke pulau Jawa, seiring dengan peningkatan kasus aktif yang terjadi di Sumatra.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, kasus aktif Covid-19 di Sumatra pada Mei 2021 naik sebesar 27,22 persen dibandingkan Januari 2021. Sejak April, Sumatra juga masuk ke dalam daftar 10 provinsi penyumbang kasus tertinggi.
Di sisi lain, kasus aktif di pulau Jawa justru mengalami penurunan. Secara umum, Jawa berkontribusi sekitar 60 hingga 70 persen terhadap kasus Covid nasional, tetapi perlahan turun sejak Mei 2021 menjadi 11,06 persen.