Bisnis.com, JAKARTA - Seluruh Malaysia akan menerapkan lockdown nasional atau movement under control (MCO) sebagai upaya untuk menghadapi gelombang ketiga Covid-19.
Kebijakan itu akan mulai berlaku mulai 12 Mei - 7 Juni 2021. Meskipun demikian, seluruh sektor ekonomi tetap dapat beroperasi pada periode tersebut.
Dilansir dari Channel News Asia pada Senin (10/5/2021), Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan pemerintah telah memutuskan untuk mengambil langkah yang lebih tegas untuk menahan penyebaran Covid-19.
Dengan diberlakukannya lockdown, berbagai kegiatan berkumpul seperti kunjungan ke rumah dan makam selama Hari Raya Idulfitri dilarang.
"Data terus menunjukkan aktivitas berkumpul yang membuat jaga jarak sosial sulit dilakukan dan kehadiran orang di ruang padat adalah penyebab utama penularan Covid-19. Rantai penyebaran Covid-19 hanya dapat diputus dengan mendorong orang untuk tetap di rumah,” kata Muhyiddin.
Larangan perjalanan lintas distrik dan antarnegara bagian serta kegiatan sosial, olahraga, dan pendidikan akan berlaku hingga 6 Juni.
Selama MCO, seluruh bentuk kegiatan perkumpulan sosial seperti pernikahan dan makan-makan dilarang. Seluruh lembaga harus ditutup, sementara pelayanan anak tetap boleh beroperasi melalui standar tertentu.
Makan di restoran juga tidak diperbolehkan. Di dalam satu mobil hanya boleh ada tiga orang, termasuk pengemudi.
Adapun untuk pelaksanaan salat Idulfitri dibatasi hanya boleh 50 orang di setiap masjid dan musala dengan kapasitas 1.000 orang. Adapun bagi masjid yang lebih kecil hanya boleh 20 orang.
Perusahaan akan kembali menerapkan kebijakan work from home dengan jumlah pegawai di kantor tidak lebih dari 30 persen dari total kapasitas.
Malaysia tengah menghadapi gelombang Covid-19 ketiga. Per Senin (10/5/2021), kasus baru tercatat mencapai 3.807 Covid-19 dengan total kasus 444.484 dan 1.700 kematian.