Bisnis.com, JAKARTA - Israel melancarkan serangan udara mematikan di Gaza sebagai balasan atas rentetan roket yang ditembakkan oleh Hamas dan militan Palestina di tengah eskalasi kekerasan yang dipicu oleh kerusuhan di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem.
Sedikitnya 20 orang tewas, termasuk sembilan anak-anak dan seorang komandan senior Hamas serta 65 lainnya luka-luka, kata pihak berwenang Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa Hamas telah melewati "garis merah" dengan mengarahkan rudal ke Yerusalem dan bahwa negara Yahudi akan "menanggapi dengan kekuatan".
"Kami tidak akan mentolerir serangan di wilayah kami, ibu kota kami, warga negara kami dan tentara kami. Mereka yang menyerang kami akan membayar harga yang mahal," ujarnya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (11/5/2021).
Tentara Israel mengatakan 150 roket telah diluncurkan dari Gaza, puluhan di antaranya dicegat oleh Sistem Pertahanan Udara Kubah Besi tanpa ada korban yang dilaporkan.
"Kami telah mulai, dan saya ulangi, mulai menyerang sasaran militer di Gaza," kata juru bicara militer, Jonathan Conricus.
Dia menambahkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan berbagai skenario, termasuk skenario intensitas tinggi dan Hamas harus mengerti.
Militer mengatakan telah menargetkan "dua peluncur roket, dua pos militer", sebuah terowongan, dan delapan operasi Hamas di Gaza.
Sumber Hamas mengonfirmasi bahwa salah satu komandan mereka, Mohammed Fayyad, telah terbunuh.
Ketegangan di Yerusalem telah berkobar sejak polisi anti huru-hara Israel bentrok dengan jamaah Palestina pada Jumat terakhir bulan puasa Ramadan dalam apa yang disebut sebagai gangguan terburuk di kota itu sejak 2017.