Bisnis.com, JAKARTA - Kasus kematian setelah disuntik vaksin Covid-19 terjadi di Indonesia. Seorang pemuda berusia 22 tahun asal Buaran, Jakarta, bernama Trio Fauqi Virdaus meninggal sehari setelah disuntik menggunakan vaksin AstraZeneca di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/5/2021).
Merespons hal itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena meminta pemerintah dalam hal ini, Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) untuk melakukan investigasi terhadap kasus kematian yang diduga akibat pemberian Vaksin AstraZeneca.
"Kejadian ini harus menjadi perhatian seirus. Pemerintah perlu segera melakukan pengecekan berdasarkan data dan analisa yang kuat atas kasus kematian yang diduga akibat pemberian Vaksin AstraZeneca," kata Emanuel dalam keterangannya, Senin (10/5/2021).
Selain itu, Politikus Fraksi Partai Golkar itu meminta pemerintah menjelaskan kepada publik secara transparan terkait kejadian kematian yang diduga akibat pemberian vaksin AstraZeneca. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19.
"Pemerintah perlu menyampaikan kepada publik apa yang terjadi. Kalau barang masih bermasalah, sebaiknya di-hold dulu, jangan sampai ada korban lagi. Penggunaan vaksin AstraZeneca harus dilakukan secara hati-hati," ujarnya.
Dijelaskan Melki, Komisi IX DPR sempat memanggil BPOM karena memberi izin vaksin AstraZeneca untuk digunakan di Indonesia.
Langkah itu perlu ditempuh menyusul sejumlah negara di Uni Eropa mulai menghentikan pemesanan vaksin setelah ditemukan beberapa kejadian di antaranya pengentalan darah.
"Kami meminta evaluasi terkait penggunaan vaksin AstraZeneca di Indonesia, apakah ini layak atau tidak," ungkapnya.