Bisnis.com, JAKARTA - Penilaian otoritas intelijen Amerika Serikat (AS) terkait dengan strategi keamanan terhadap Korea Utara akan diumumkan satu per satu pada tahap akhir peninjauan pemerintahan Biden atas kebijakannya terhadap Korea Utara.
Mengutip KBS World pada Sabtu (1/5/2021), Direktur Badan Intelijen Nasional AS Avril Haines saat menghadiri sidang Komite Angkatan Bersenjata Senat AS mengatakan Korea Utara kemungkinan melakukan kegiatan yang agresif dan tidak stabil untuk mengubah kondisi lingkungan keamanan.
Haines meneruskan bahwa Korea Utara ingin memperburuk hubungan AS dan negara-negara aliansinya dengan melakukan uji coba nuklir dan rudal jarak jauh.
Sementara itu, Badan Intelijen Pertahanan AS memprediksi Korea Utara dapat menggunakan nuklir dan rudal sebagai cara untuk memperkuat posisi diplomatiknya.
Ditambahkannya, waktu dan cara provokasi Korea Utara dapat berubah-ubah berdasarkan perhitungan langkah diplomatik Kim Jong-un.
Sebelumnya pada 9 April 2021, otoritas intelijen AS melalui laporan tahunannya untuk Senat AS menganalisis bahwa Kim Jong-un mungkin tidak mempertimbangkan perubahan kebijakan, mengingat tekanan yang ada terhadap negaranya saat ini.
Baca Juga
Dengan adanya hasil analisis terkait dengan strategi Korea Utara tersebut, tampak bahwa pengetahuan mengenai niat Kim Jong-un menjadi unsur penting dalam pembuatan kebijakan pemerintahan Biden terhadap Korea Utara.