Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ilmuwan AS Minta WHO Investigasi Ulang soal Asal Muasal Covid-19

Kelompok Ilmuwan itu meminta tim investigasi dapat melakukan studi tanpa gangguan dari pejabat pemerintah negara tuan rumah.
Lambang WHO di pintu utama kantor pusatnya di Jenewa, Swiss/ Bloomberg-Stefan Wermuth
Lambang WHO di pintu utama kantor pusatnya di Jenewa, Swiss/ Bloomberg-Stefan Wermuth

Bisnis.com, JAKARTA - Sekelompok ilmuwan di AS mengajukan surat terbuka yang meminta WHO agar kembali melakukan investigasi asal muasal virus Corona atau Covid-19 yang diduga dari hewan.

Dilansir Bloomberg, Jumat (30/4/2021), surat tersebut dipublikasikan pada hari ini. Surat ini merupakan yang ketiga dikeluarkan oleh kelompok ilmuwan yang terdiri dari 20 orang tersebut.

Salah satu ilmuwan adalah Steven Quay, Chief Executive Officer Atossa Therapeutics Inc., yang mengembangkan pengobatan untuk kanker payudara dan Covid-19. Selain itu, ahli geopolitik Jamie Metzl, rekan senior Atlantic Council yang mengorganisirnya.

Surat terbuka tersebut meminta langkah-langkah spesifik untuk melakukan penyelidikan baru. Salah satunya memastikan bahwa tim investigasi dapat melakukan studi tanpa gangguan dari pejabat pemerintah negara tuan rumah, menghapus hak veto dalam proses pemilihan anggota dan mandat untuk akses terhadap data.

Sebuah misi bersama termasuk para ilmuwan dari China yang diorganisir WHO menemukan bahwa virus Corona mungkin menyebar dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain. Selain itu, ada dugaan penyebaran virus akibat insiden laboratorium.

Pemimpin investigasi WHO pada Maret, Peter Embarek mengatakan tujuan penelitian adalah menyelidiki sumber zoonosis virus, sehingga teori lain tidak menerima perhatian yang sama dan tim tidak sepenuhnya menyelidiki laboratorium.

Sementara itu, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan penyelidikan tersebut tidak cukup mampu menganalisis kemungkinan adanya kecelakaan di laboratorium. Dia mengatakan siap untuk melakukan misi tambahan yang melibatkan ahli spesialis. Namun, itu membutuhkan kerja sama China.

Kota Wuhan di China, tempat wabah Covid-19 pertama kali ditemukan, adalah rumah bagi laboratorium virus dengan keamanan tinggi. Hal tersebut membuat mantan Presiden AS Donald Trump berspekulasi tentang kemungkinan kebocoran.

Namun, China membantah hal tersebut dan melontarkan teori alternatif bahwa virus mungkin telah memasuki negara itu melalui impor makanan beku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper