Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saat Puluhan Ribu Warga India Berjuang Divaksin, Situs Pendaftaran Malah Mogok

Akibat dari mogoknya website pemerintah untuk pendaftaran ini, “server crashing” trending di Twitter India.
Ilustrasi petugas kesehatan mempersiapkan vaksin Covid-19./Antara
Ilustrasi petugas kesehatan mempersiapkan vaksin Covid-19./Antara

Bisnis.com, JAKARTA –Saat puluhan ribu orang di India yang berjuang mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksin Covid-19 pada Rabu (28/4/2021), server yang mengelola website pemerintah mogok.

Ketika sudah bisa kembali diakses sekitar satu jam kemudian, tak ada lagi slot tersedia untuk mendaftarkan vaksinasi.

“Server Co-win bermasalah, mohon coba lagi” atau “504 Gateway timeout” muncul di layat laptop atau ponsel warga India. Pendaftaran dimulai pada pukul 16.00 wakti setempat di mana seluruh warga India usia 18 tahun ke atas sudah bisa menerima vaksin mulai 1 Mei 2021.

Akibat dari mogoknya website pemerintah untuk pendaftaran ini, “server crashing” trending di Twitter India.

“Apakah ini bercana? Ini tidak ada gunanya dan mengecewakan. Tidak ada slit sampai Juli. Pemerintah main-main dengan masyarakat!” tulis akun @vKausthub, dilansir Boomberg, Kamis (29/4/2021).

Warga India ingin buru-buru mendapat vaksin sudah menjadi episentrum baru penyebaran virus, karena  tambahan kasus per Rabu (29/4/2021), mendekati 380.000 kasus, yang menjadi rekor global, dan dengan kematian lebih adari 3.200 orang per hari.

Pasokan vaksin yang diprediksi terus menipis juga membuat warga India panik, melakukan segala cara supaya bisa segera mendapatkan vaksin.

Salah satu pelajar di Bangalore, Shiv Kapur berusia 18 tahun, termasuk yang terus menerus gagal mendaftarkan diri untuk vaksinasi. Padahal, Indiana University di Bloomington, Amerika Serikat mensyaratkan agar mahasiswa yang diterima sudah mendapat vaksin sebelum masuk musim gugur mendatang.

Diterpa banyak kritikan, Perdana Menteri India Narendra Modi akhirnya menyerahkan kontrol program vaksinasi pada pemerintah daerah.

Namun, dua pabrik kunci yang berkomitmen menyediakan vaksin untuk pemerintahan Modi mengatakan baru bisa menyediakan vaksin paling cepat pada 20 Mei.

Sampai 1 Mei, hanya orang berusia di atas 45 tahun yang bisa mendapatkan vaksin. Beberapa pemerintah daerah dan perusahaan sudah mendesak Modi untuk menurunkan batasan usia supaya warga India bisa kembali bekerja.

Setelah aturannya direvisi, lebih dari 850.000 orang layak mendapatkan vaksin. India sampai saat ini sudah menyuntikkan 148 juta dosis, dengan kecepatan ini harusnya India bisa menyuntikkan dua dosis vaksin ke 75 persen penduduknya dalam 2 tahun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper