Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Aktif & Kesembuhan Covid-19 RI Membaik, Satgas: Harus Dipertahankan!

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo berharap masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan agar kasus aktif Covid-19 di Indonesia bisa lebih ditekan.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo - Istimewa
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebutkan bahwa kesuksesan Indonesia dalam menjaga angka kasus aktif Covid-19 berada dalam kisaran 6,12 persen dan kasus sembuh 91,16 persen adalah hasil kerja keras seluruh elemen bangsa.

“Sekali lagi prestasi ini bukanlah milik 1-2 lembaga tetapi milik kita semuanya, harus kita pertahankan, harus kita jaga dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” kata Doni dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/4/2021).

Pasalnya, pada Desember 2020 hingga Februari 2021 kasus aktif di Indonesia melonjak cukup tinggi akibat beberapa periode libur panjang dan cuti bersama.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada masa liburan panjang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 2020 yakni pada 28 Oktober - 1 November 2020 terjadi kenaikan kasus hingga 95 persen dan kenaikan tingkat kematian mingguan mencapai 75 persen.

Kemudian, pada masa liburan akhir tahun, 24 Desember 2020 sampai 3 Januari 2021 membuat kenaikan jumlah kasus harian positif sebesar 78 persen dan kenaikan tingkat kematian mingguan mencapai 46 persen.

Namun, setelah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro diterapkan di beberapa kota besar sejak awal tahun ini, kasus aktif dan peningkatan kasus positif tersebut terus menurun.

Sebelumnya, Doni Monardo mengimbau masyarakat untuk menahan diri tidak mudik pada Lebaran tahun ini. Pasalnya, semakin tinggi mobilitas seseorang, potensi penyebaran Covid-19 kepada orang-orang terdekat bahkan orang tua di kampung halaman juga semakin tinggi.

“Kenapa tidak boleh mudik karena manusia menjadi perantara membawa virus Covid dari satu daerah ke daerah lainnya,” kata Doni melalui pesan digital, Minggu (25/4).

Doni berharap langkah tersebut dapat diwujudkan oleh setiap individu sehingga potensi kenaikan Covid-19 dapat dihindari. Kenaikan dapat terjadi apabila masyarakat menolak untuk bertindak atau tetap melakukan mudik. Memutuskan tidak mudik bertujuan untuk menghargai sesama, terlebih orang tua atau sanak saudara di kampung halaman. 

“Yang berbahaya adalah mereka yang masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG),” tambahnya.

Setiap hari, penularan Covid-19 masih terjadi. Di Indonesia, Covid-19 rata-rata memakan 4 nyawa manusia setiap jamnya. 

“Terutama saudara-saudara kita yang sudah lanjut usia, kakek, nenek, bahkan orang tua kita. Jangan sampai kita menjadi pembawa virus mematikan ke kampung halaman pada Lebaran ini,” ucap Doni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper