Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Disuntik Vaksin Terawan, Begini Reaksi Eks Menkes Siti Fadilah

Siti Fadilah berharap setelah penelitian Terawan tersebut berhasil, Vaksin Nusantara bukan hanya bermanfaat untuk menangkal Covid-19, tetapi juga bisa menangkal segala jenis mutasi Covid-19.
Mantan Menkes Siti Fadilah dan mantan Menkes Terawan Agus Putranto seusai mengikuti proses ujicoba vaksinasi Vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (15/4)./Istimewa
Mantan Menkes Siti Fadilah dan mantan Menkes Terawan Agus Putranto seusai mengikuti proses ujicoba vaksinasi Vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (15/4)./Istimewa
Bisnis.com, JAKARTA--Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari telah disuntik Vaksin Nusantara pada hari ini Jumat 23 April 2021.
 
Dia menceritakan pengalamannya disuntik vaksin tersebut. Menurutnya, tidak ada rasa sakit sama sekali. Siti Fadilah sendiri sudah mengajukan diri untuk menjadi relawan vaksin imunoterapi buatan Terawan Agus Putranto.
 
"Inilah yang disebut dengan vaksin imunoterapi. Approach-nya adalah yaitu vaksinasi berbasiskan imunoterapi," tuturnya, Jumat (23/4).
 
Menurut Siti Fadilah, sebelum dirinya disuntik oleh vaksin nusantara, dia terlebih dulu disuntikkan sel dendritik dan diambil darahnya sebanyak 40 cc untuk baseline data pada tanggal 15 April 2021.
 
"Sebagian darah untuk proses untuk memisahkan denditrik sel dari darah putih saya secara bertahap dengan teknologi tertentu," katanya.
 
Selanjutnya, sel dendritik tersebut diinkubasi zat lainnya. Kemudian, kata Siti Fadilah, setelah hari ke-8, sel tersebut sudah kuat untuk melawan Covid-19.
 
"Setelah itu denditrik sel itu dibersihkan  kemudian disuntikkan ke diri saya lagi. Jadi saya disuntikkan sel dendritik saya sendiri," ujarnya.
 
Siti Fadilah berharap setelah penelitian  Terawan tersebut berhasil, Vaksin Nusantara bukan hanya bermanfaat untuk menangkal Covid-19, tetapi juga bisa menangkal segala jenis mutasi Covid-19.
 
"Kalau penelitian  ini berhasil, nantinya diharapkan  bukan hanya untuk Covid 19 saja, tetapi juga bisa digunakan untuk semua antigen dari mutasi  Covid 19 yang saat ini tersebar diberbagai belahan dunia," tuturnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper