Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Milisi Houthi Kembali Serang Kilang Minyak Aramco di Arab Saudi

Houthi, kelompok pemberontak asal Yaman meluncurkan peluru ke arah Saudi Aramco dan situs yang menampung rudal pertahanan udara patriot.
Tangki minyak Aramco terlihat di fasilitas produksi di ladang minyak Saudi Aramco di Shaybah, Arab Saudi, Selasa (22/5/2018)./Reuters
Tangki minyak Aramco terlihat di fasilitas produksi di ladang minyak Saudi Aramco di Shaybah, Arab Saudi, Selasa (22/5/2018)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Fasilitas produksi minyak milik Aramco Arab Saudi kembali diserang untuk kedua kalinya oleh drone dan proyektil yang diduga kuat dilakukan Houthi setelah mereka mengklaim serangan di kota penyulingan barat daya Jazan.

Dilansir Bloomberg, Kamis (15/4/2021), kelompok pemberontak asal Yaman ini meluncurkan peluru ke arah Saudi Aramco dan situs yang menampung rudal pertahanan udara patriot. Seperti dilaporkan TV Al-Masirah, Houthi mengatakan mereka menggunakan drone bermuatan bahan peledak dan 11 rudal.

Sementara itu, kantor berita negara Saudi Press Agency mengatakan militer kerajaan telah mencegat lima rudal balistik dan empat drone yang ditujukan ke Jazan, yang berada di Laut Merah. Dia mengatakan pecahan jatuh di sebuah gedung universitas dan menyebabkan kebakaran. Kendati demikian, tidak ada korban jiwa.

Saat ini fasilitas utama minyak di Jazan merupakan kilang minyak anyar yang didesain untuk memproses 400.000 barel minyak per hari. Hingga saat ini belum ada keterangan dari Aramco terkait hal ini. 

Serangan ke kota-kota di Saudi semakin meningkat pada tahun ini meskipun tidak menimbulkan korban jiwa ataupun kerusakan parah. 

Houthi mengklaim melakukan serangan serupa pada Minggu malam di timur terminal mintak di Jubail dan bagian barat Kota Jeddah. 

Kelompok ini terus menggempur pemerintahan Yaman sejak 2014. Koalisi yang dipimpin Saudi melakukan intervensi untuk mendukung pemerintah Yaman.

PBB menyebut peperangan di Yaman sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia yang telah menyebabkan ribuan orang meninggal dunia. 

Arab Saudi tengah mencari dukungan dari AS untuk melindungi fasilitas minyaknya setelah mengajukan gencatan senjata pada bulan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper