Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Ini, Sejumlah Anggota DPR Disuntik Vaksin Nusantara Terawan

Penyuntikan vaksin Nusantara kepada sejumlah anggota DPR akan dimulai pukul 10.00 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Terawan Agus Putranto (kiri) / ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Terawan Agus Putranto (kiri) / ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah anggota DPR RI akan disuntik Vaksin Nusantara besutan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada hari ini, Rabu (14/4/2021).

Wakil Ketua Komisi IX DPR Melkiades Laka Lena mengatakan penyuntikan vaksin Covid-19 ini akan dimulai pukul 10.00 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.

"Ini soal keyakinan, karena vaksinnya bagus kami mau ikut," kata Melki Selasa (13/4/2021) malam.

Melki mengatakan dirinya juga akan ikut menerima suntikan Vaksin Nusantara. Legislator asal Nusa Tenggara Timur ini mengaku sengaja kembali dari daerah pemilihannya untuk disuntik Vaksin Nusantara.

Menurut Melki, sejumlah anggota Dewan dari lintas komisi dan lintas fraksi juga bakal datang ke RSPAD. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad pun disebutnya menyampaikan keinginan untuk ikut serta.

"Teman-teman dari fraksi dan komisi lain, tidak ada pembicaraan tiba-tiba mau pada ikut," ucapnya.

Meski demikian, Melki mengatakan belum mengetahui secara pasti berapa banyak anggota Dewan yang bakal disuntik Vaksin Nusantara hari ini.

"Nanti di lokasi baru ketahuan berapa yang daftar. RSPAD kan bisa berbagai jalur," ujar politikus Golkar ini.

Melki mengatakan penyuntikan hari ini merupakan bentuk dukungan Dewan kepada pengembangan Vaksin Nusantara. Menurutnya, hal ini sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.

"Di bidang obat, dalam hal ini vaksin, kita punya Vaksin Nusantara. Ini kami juga dorong biar dipakai. Penjelasan ilmiah soal ini juga sangat masuk akal," kata Melki.

Langkah anggota Dewan berbondong-bondong menerima penyuntikan Vaksin Nusantara ini bertentangan dengan sikap Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Hingga saat ini, BPOM belum mengizinkan tim Vaksin Nusantara melanjutkan riset uji klinis ke tahap dua. Alasannya, tim belum melaporkan tindakan korektif yang telah diminta atas apa yang sudah dikerjakan di uji klinis tahap satu.

Vaksin Nusantara yang dikembangkan dari sel dendritik--yang biasa digunakan dalam terapi kanker, Penny menerangkan, masih harus memenuhi beberapa syarat.

Di antaranya, cara Uji Klinik yang Baik (Good Clinical Practical), Proof of Concept, Good Laboratory Practice dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (Good Manufacturing Practice).

Terawan dkk, kata Penny, telah mengabaikan banyak aspek dalam pelaksanaan uji klinis fase 1. Di antaranya, proof of concept yang belum terpenuhi dan antigen yang digunakan pada vaksin tersebut tidak memenuhi pharmaceutical grade.

Hasil dari uji klinis fase 1 terkait keamanan, efektivitas atau kemampuan potensi imunogenitas untuk meningkatkan antibodi juga dinilai belum meyakinkan.

"Dan itu sudah disampaikan kepada tim peneliti tentunya untuk komitmen adanya corrective action, preventive action yang sudah seharusnya diberikan dari awal tapi selalu diabaikan," ujar Penny Selasa, (13/4/2021) soal Vaksin Nusantara yang pagi ini rencananya bakal disuntikkan ke beberapa anggota DPR.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper