Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Australia Catat Rekor Vaksinasi Covid-19 Harian Terbanyak

Australia sedikit lagi berhasil menurunkan tingkat transmisi virus dengan menutup perbatasan internasionalnya bagi pendatang yang bukan warga negara Australia.
Petugas medis di Victoria yang sedang mengenakan APD/Bloomberg
Petugas medis di Victoria yang sedang mengenakan APD/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Australia berhasil menyuntikkan vaksin ke hampir 80.000 orang dalam sehari. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi dan didorong oleh kecukupan pasokan vaksin.

Pada Minggu (4/4/2021), Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt menyebutkan sebanyak 79.283 orang menerima vaksin dalam sehari.

“Pasokannya saat ini sudah cukup banyak. Melihat persaingan global untuk mendapatkana vaksin sangat sulit, kecukupan pasokan vaksin jadi hal yang sangat penting dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19,” ujar Hunt seperti dilansir Bloomberg, Minggu (4/4/2021).

Australia sedikit lagi berhasil menurunkan tingkat transmisi virus dengan menutup perbatasan internasionalnya bagi pendatang yang bukan warga negara Australia.

Beberapa kasus yang sempat tembus di masyarakat pun sudah dikarantina di hotel, sementara para warga negara Australia yang kembali dari luar negeri juga telah diminta isolasi selama 14 hari.

Selain itu, beberapa wilayah juga menerapkan lockdown dalam beberapa bulan belakangan untuk menekan kemunculan klaster baru.

Hunt menambahkan, saat ini Australia sudah mencapai target awal dalam pelaksanaan vaksinasi dan berharap bisa melakukan vaksinasi kepada seluruh warga, setidaknya untuk dosis pertama pada akhir Oktober mendatang.

“Sampai dengan Sabtu [3/4/2021] sore, sekitar 841.000 orang sudah menerima vaksin di seluruh Australia,” kata Hunt.

Kendati demikian, Mark Butler dari oposisi Partai Buruh Australia mengatakan bahwa Pemerintah Australia masih tertinggal dalam melakukan penyuntikkan vaksin.

Pasalnya, sebelumnya Perdana Menteri Scott Morrison telah menjanjikan untuk memberikan 4 juta dosis vaksin pada akhir Maret.

Di samping itu, Pemerintah Australia juga mengatakan tengah bekerja sama dengan Uni Eropa dan Inggris untuk menyelidiki kasus pembekuan yang masih terbilang jarang pada penerima vaksin AstraZeneca Plc. Hal ini juga disebut menjadi salah satu penyebab keterbatasan ketersediaan vaksin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper