Bisnis.com, JAKARTA – Dinas Kesehatan di Sulawesi Utara menangguhkan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Penangguhan dilakukan setelah terdapat empat orang melaporkan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) berupa menggigil, demam, pegal, dan mual.
Juru Bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan dalam memilih jenis vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi nasional, pemerintah senantiasa mendengarkan saran dan masukan dari para ahli, termasuk dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan badan dunia World Health Organization (WHO).
“Hal itu dilakukan karena pemerintah hanya ingin menyediakan jenis vaksin yang aman dan efektif untuk seluruh masyarakat Indonesia,” tegas Nadia pada konferensi pers virtual, Selasa (30/3/2021).
Para ahli juga mengatakan bahwa KIPI merupakan hal biasa yang terjadi usai vaksinasi dan memastikan vaksin AstraZeneca yang diterima Indonesia aman.
“Indonesia sudah menerima vaksin Astrazeneca yang mendapatkan standar keamanan tertinggi dari yang juga disetujui Badan POM yang menjamin keamanan dan khasiatnya,” terang Vinod Bura, Medical Specialist WHO Indonesia.
Atas dasar tersebut, vaksin AstraZeneca bisa digunakan baik untuk golongan usia 18 tahun ke atas maupun kepada lanjut usia (lansia).
“Vaksin ini bisa diberikan pada usia 18 tahun dan juga untuk lansia, vaksin ini sangat baik untuk lansia, sangat aman, dan dapat menghasilkan Imunogenisitas yang sangat tinggi,” imbuh Prof. Sri Rezeki Hadinegoro, Ketua ITAGI.
Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari juga menyampaikan bahwa Komnas sudah menerima laporan KIPI dari Sulawesi Utara. Menurutnya, gejala-gejala yang dialami masih termasuk KIPI yang ringan.
“Setelah Komda KIPI mengkaji dan menginvestigasi bersama Badan POM, Kemenkes, WHO, dan UNICEF, ternyata reaksinya termasuk ringan,” terangnya.
Sampai dengan Selasa (30/3/2021), sebanyak 1,1 Juta vaksin AstraZeneca yang tiba di Indonesia dari COVAX facility telah didistribusikan ke enam provinsi, yakni Bali, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Maluku.
Terdapat empat orang diobservasi setelah mendapat vaksinasi AstraZeneca di Sulawesi Utara. Kasus itu membuat otoritas setempat menerbitkan penghentian sementara vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca.