Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyampaikan hasil kunjungan keduanya ke Tokyo, Jepang. Setidaknya terdapat lima poin pertemuan dari lawatan ke Negeri Sakura tersebut.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan bahwa keduanya sempat bertemu dengan Perdana Menteri Yoshihide Suga, Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu hingga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Kono Taro.
Hasil pertemuan tersebut yakni menindaklanjuti kunjungan PM Suga ke Indonesia beberapa waktu lalu. Kunjungan tersebut mempermudah Indonesia mengukur implementasi dari kesepakatan yang sudah ada.
“Kedua, di bidang kerja sama kesehatan telah mulai jalan dan kita sepakat dan terus memperkuatnya karena kita tahu bahwa isu kesehatan sangat penting di masa mendatang,” katanya saat konferensi pers dari Tokyo, Selasa (30/3/2021).
Ketiga, terdapat komitmen kuat dari kedua pihak untuk memperkuat kerja sama ekonomi termasuk bidang investasi serta upaya untuk menyelesaikan berbagai tantangan perdagangan kudua negara.
Keempat, kedua negara sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama pertahanan dan maritim Indonesia - Jepang. Terakhir, RI - Jepang menekankan pentingnya semua negara memajukan kerja sama agar terciptkan stabilitas, perdamaian dan kesejahteraan tidak hanya di kawasan tapi juga dunia.
Baca Juga
“Kerja sama dan perdamaian sangat diperlukan bagi dunia untuk keluar bersama dari pandemi Covid-19. Kerja sama dan perdamaian diperlukan dunia untuk bersama melakukan pemulihan ekonomi,” katanya.
Menlu menjelaskan tentang perkembangan tindak lanjut MoU bidang kesehatan seperti kerja sam riset pengembangan dan pembuatan vaksin antara ITB dan Osaka University.
Terdapat pula kerja sama peralatan kesehatan, hibah jepang untuk peralatan kesehatan termasuk mobilx-rays. Jepang juga mendukung pembangunan cold chain vaksin senilai US$41 juta untuk beberapa negara di Asia Pasifik termasuk untuk Indonesia.
Retno turut mendorong kerja sama dalam penguatan pengelolaan vaksinasi dan laboratorium baik untuk Covid-19 maupun penyakit menular lainnya.
Sementara itu pada bidang investasi, Retno menyampaikan sejumlah hal kepada Menlu Jepang. Beberapa di antaranya mengapresiasi rencana ekspansi investasi perusahaan otomotif seperti Toyota, Mitsuhishi, Honda dan Suzuki.
“Kemudian mendorong relokasi perusahaan Jepang ke Indonesia. Kemudian menjadikan Indonesia sebagai regional hub bagi produk-produk Jepang seperti otomotif, petrochemicals dan industri kaos kaki,” tuturnya.
Di sisi lain, Menlu juga mengundang Jepang berpartisipasi dalam Sovereign Wealth Fund Indonesia. RI menyebut telah membicarakan hal itu dengan Japan Bank for International Cooperation.
“Di sektor infrastruktur, kita sepakat perlunya percepatan proses dan penyelesaian beberapa proyek infrastruktur besar, antara lain: Pembangunan proyek MRT tahap kedua. Kemudian pembangunan Pelabuhan Patimban tahap selanjutnya dan Kelanjutan the Java North Line Upgrading Project,” terangnya.
Pada bidang perdagangam, Indonesia mengharapkan perundingan protokol perubahan untuk IJEPA dapat segera diselesaikan. Secara khusus Menlu kembali mengharapkan Jepang mengakui standar Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).
Indonesia menekankan penguatan kerja sama pengembangan sumber data manusia melalui program pengembangan kapasitas. Upaya ini agar pekerja Indonesia dapat memenuhi standar industri dan perusahaan Jepang.
Pengambangan SDM juga dapat ditempuh melalui fasilitas akses untuk tenaga kerja spesifik melalui revisi MoU kedua negara serta mendorong program intership di perusahan Jepang di Indonesia.
Kedua negara juga membahas tentang situasi terkini yang terjadi di Myanmar. Keduanya menolak keras penggunaan kekerasan oleh aparat yang menyebabkan 100 orang kehilangan nyawa.