Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan tidak akan menunda pendistribusian vaksin Covid-19 dari AstraZeneca. Vaksin tersebut rencananya akan diprioritaskan kepada penerima lanjut usia di atas 65 tahun.
Sebelumnya, efektivitas vaksin AstraZeneca diragukan karena adanya kabar efek samping penggumpalan darah dari penggunanya. Namun, Kementerian Kesehatan menegaskan agar masyarakat tak perlu khawatir.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi mengutip WHO mengatakan bahwa manfaat vaksin Covid-19 dari AstraZeneca jauh lebih besar dari efek samping.
“Bahwa vaksin asal AstraZeneca ini sangat efektif digunakan pada usia di atas 65 tahun dan terutama pada orang-orang yang memiliki komorbid. Jadi seperti yang pernah disampaikan Pak Menteri Kesehatan bahwa berbagai jenis vaksin ini memiliki kelebihan yang tentunya akan sifatnya saling compliment dengan jenis vaksin yang lain,” katanya pada konferensi pers, Selasa (16/3/2021).
Adapun, sampai saat ini berdasarkan data WHO sudah ada 17 juta orang menerima vaksin AstraZeneca. Sementara, kejadian penggumpalan darah dilaporkan hanya 40 kasus.
Kementerian Kesehatan juga menegaskan bahwa pemerintah tidak menunda distribusi vaksin dari AstraZeneca karena adanya isu bahwa vaksin tersebut menyebabkan penggumpalan darah dan berbahaya.
Baca Juga
Nadia menjelaskan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret lalu sudah membuat klarifikasi, termasuk dari EMA (Europe Medicine Association) dan BPOM Inggris, bahwa dinyatakan tidak ada hubungan antara terjadinya penggumpalan darah dengan vaksin AstraZeneca.
“Jadi sebenarnya kasus yang sangat kecil. Kedua adalah sebenarnya tidak ada hubungannya dengan vaksin AstraZeneca. Ini mengapa kemudian Kementerian Kesehatan menunda dulu pendistribusian AstraZeneca ini dikarenakan lebih pada kehati-hatian,” tegasnya.
Beberapa hal yang ditinjau kembali adalah kriteria-kriteria penerima vaksin yang tadinya dikeluarkan yang ditujukan untuk penggunaan vaksin produksi dari Sinovac maupun Bio Farma.
Pasalnya, WHO mengatakan tentang waktu optimal untuk dosis kedua vaksin AstraZeneca itu adalah pada 9 sampai dengan 12 pekan kemudian. Hal ini akan berpengaruh dengan rekomendasi dari Badan POM terkait penggunaannya.
Selain itu, sambil menunggu proses tersebut, pemerintah juga sembari melakukan proses pengecekan fisik, dan kualitas agar bisa mengetahui apakah ada vial yang rusak, kemasan yang kondisinya tidak baik, atau kualitas vaksin yang berubah seperti mengalami perubahan warna.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun