Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Belum Wajibkan Sertifikat Vaksinasi Covid-19 untuk Pelaku Perjalanan

Indonesia masih akan mewajibkan tes Covid-19 dan belum memakai sertifikat vaksinasi virus Corona seperti yang dilakukan sejumlah negara.
Seorang warga negara asing (WNA) berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/1/2021)./Antararn
Seorang warga negara asing (WNA) berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/1/2021)./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah negara bakal menggunakan sertifikat vaksinasi sebagai salah satu persyaratan perjalanan. Namun, Kementerian Kesehatan menegaskan Indonesia masih akan mewajibkan tes Covid-19 dan belum memakai sertifikat vaksinasi.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi mengatakan bahwa karena saat ini masih dalam posisi pandemi Covid-19, sertifikat vaksinasi ini belum jadi satu-satunya syarat untuk perjalanan.

“Jadi pemeriksaan Covid-19 ini masih dilakukan mengingat situasi kita saat ini masih dalam kondisi pandemi. Tetapi di beberapa negara sudah, seperti misalnya jamaah untuk Haji dan Umrah,” jelas Nadia pada konferensi pers, Selasa (16/3/2021).

Dia mengatakan, ada kemungkinan Arab Saudi akan mensyaratkan sertifikat vaksinasi yang diberikan selain vaksinasi meningitis dan vaksinasi influenza yang selama ini sudah di lakukan oleh para jamaah Haji dan Umrah.

“Arab Saudi mungkin akan menambahkan sertifikat vaksinasi Covid-19 dan sebagai salah satu syarat dalam melakukan perjalanan Haji dan Umroh. Tapi untuk pelaku perjalanan baik internasional maupun domestik, tes Covid-19 ini masih akan digunakan,” tegas Nadia.

Dia mengatakan, bahwa vaksin tidak menjadi indikasi seseorang akan terhindar sama sekali dari Virus Corona. “Kami sekali lagi ingin menyampaikan walaupun kita sudah divaksin, kita itu masih memungkinkan untuk tertular. Pertama, vaksin ini adalah mencegah kita untuk jatuh sakit, bukan serta merta membuat kita menjadi tidak tertular,” kata Nadia.

Selain itu, dalam kondisi pandemi, sebaran virus di sekitar masih tinggi, sehingga masih sangat memungkinkan orang untuk tertular atau membawa virus dan menularkannya kepada orang lain.

“Inilah mengapa kemudian walaupun sudah ada proses vaksinasi dan bukan berarti aktivitas vaksinasi ini kita berlakukan untuk pelaku perjalanan mengingat juga persentase orang yang di vaksin ini masih relatif belum banyak yah, sehingga tidak akan mungkin menimbulkan kekebalan atau kelompok yang seperti kita harapkan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper