Bisnis.com, JAKARTA – Mantan penjabat presiden Bolivia Jeanine Anez ditangkap pada Sabtu (13/3/2021) atas tuduhan terorisme dan penghasutan atas apa yang dicela pendahulunya dan saingan politiknya Evo Morales sebagai "kudeta" yang menggulingkannya.
Polisi juga menangkap mantan menteri yang mendukung pemerintahan sementara politisi konservatif itu, yang diberlakukan selama setahun setelah Morales meninggalkan negara itu pada November 2019 di tengah pemilihan yang disengketakan, kata laporan media.
Penangkapan itu terjadi beberapa bulan setelah Morales kembali ke Bolivia dari pengasingan karena kemenangan baru dalam pemilu pada Oktober 2020 untuk partai kiri Gerakan untuk Sosialisme (MAS) yang dia dirikan. Presidensi dan kongres kini di bawah kendali MAS dengan presiden dijabat Luis Arce.
"Saya memberi tahu rakyat Bolivia bahwa Ny. Jeanine Anez telah ditangkap dan saat ini berada di tangan polisi," tulis menteri pemerintah Carlos Eduardo del Castillo di Twitter dan Facebook.
Castillo mengucapkan selamat kepada polisi atas "kerja besar" mereka dalam "tugas bersejarah memberikan keadilan" kepada rakyat Bolivia.
Morales, pada bagiannya, menuntut dalam sebuah tweet bahwa "penulis dan kaki tangan" dari apa yang dia kecam sebagai "kudeta" terhadapnya untuk "diselidiki dan dihukum."
Baca Juga
Jaksa penuntut umum Bolivia mengeluarkan surat perintah penangkapan pada Jumat untuk Anez dan lainnya atas tuduhan terorisme, penghasutan, dan konspirasi.
Anez men-tweet salinan surat perintah tersebut dengan tanggapan: "Penganiayaan politik telah dimulai."
Dia menambahkan pemerintah menuduhnya "berpartisipasi dalam kudeta yang tidak pernah terjadi".