Bisnis.com, JAKARTA - Hari ini, adalah peringatan Isra' dan Mi’raj Nabi Muhammad saw.
Isra Mi’raj menjadi salah satu peristiwa paling agung dalam sejarah Islam. Karena dalam peristiwa itu, Nabi Muhammad mendapatkan wahyu tentang pensyariatan shalat lima waktu, memperoleh keistimewaan dari Allah untuk melakukan perjalanan mulia bersama Malaikat Jibril, bertemu dengan nabi-nabi terdahulu, melihat surga dan negara, dan juga ‘berjumpa’ dengan Allah.
Berikut hal-hal menarik di balik Isra Mi’raj dikutip dari NU.or.id:
1. Waktu Isra Mi’raj
Ada perbedaan pendapat di antara para ulama atau ahli sejarah terkait dengan tanggal dan tahun kejadian Isra Mi’raj. Menurut at-Thabari, Isra Mi’raj terjadi pada tahun ketika Allah memuliakan Nabi Muhammad dengan risalah kenabian.
Ada juga yang berpendapat bahwa Isra Mi’raj berlangsung pada tahun kelima kenabian (an-Nawawi dan al-Qurthubi), malam tanggal 27 Rajab tahun ke-10 kenabian (al-Allamah al-Manshurfuri), enam bulan sebelum hijrah atau bulan Muharram tahun ke-13 kenabian, dan setahun sebelum hijrah atau bulan Rabi’ul Awwal tahun ke-13 kenabian. Sementara menurut riwayat Ibnu Sa’ad, peristiwa agung tersebut terjadi 18 bulan sebelum hijrah.
Terlepas dari perbedaan tersebut, pendapat yang paling populer dan kuat adalah Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab
2. Pembedahan dada Nabi Muhammad
Merujuk buku Air Zamzam Mukjizat yang Masih Terjaga (Said Bakdasy, 2015), Malaikat Jibril membelah dada Nabi Muhammad dan ‘membersihkan’ hatinya dengan air zamzam sebanyak empat kali. Pertama, saat Nabi Muhammad berusia empat tahun dan masih tinggal bersama dengan ibu susunya, Sayyidah Halimah as-Sa’diyah, di kampung Bani Sa’d.
Hikmah di balik pembelahan ketiga ini adalah agar Nabi Muhammad mampu menerima wahyu dengan hati yang kuat, bersih, dan diridhai.
3. Buraq
Nabi Muhammad mengendarai buraq ketika dalam perjalanan dari Masjidil Haram Makkah ke Masjidil Aqsa Yerusalem, dan dari Masjidil Aqsa ke Sidrah al-Muntaha. Kata buraq seakar dengan kata barq, yang berarti kilat.
Mungkin saja itu menjadi isyarat bahwa kecepatan buraq seperti kilat atau cahaya. Diriwayatkan bahwa ukuran tubuh buraq lebih kecil daripada kuda dan lebih besar dari bada bagal. Buraq melangkah sejauh matanya memandang.
4. Jasad atau roh
Ada tiga pendapat berbeda mengenai bagaimana Nabi Muhammad di-Isra Mi’raj-kan oleh Allah. Pertama, Nabi Muhammad menjalani Isra Mi’raj hanya dengan rohnya saja.
Kedua, Isra Nabi dengan jasad dan roh, sementara Mi’raj dengan roh. Landasan mereka berpendapat bahwa Nabi ber-Isra dengan jasad adalah cerita Suraqah dan sebuah kafilah lain.
Ketiga, Nabi Isra Mi’raj dengan jasad. Ini merupakan pendapat yang paling masyhur karena jumhur ulama, baik salaf maupun khalaf, sepakat bahwa Nabi mengalami Isra Mi’raj dalam keadaan terjaga, dengan dengan jasmani dan ruhaninya sekaligus.
5. Antara khamr, susu, dan madu
Setelah shalat dua rakaat di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad diberi tiga gelas berisikan khamr (minuman keras), susu, dan madu. Jibril memintanya untuk memiliki satu di antaranya.
6. Bertemu dengan nabi-nabi terdahulu
Nabi Muhammad naik ke lapisan-lapisan langit ditemani Malaikat Jibril. Di langit pertama, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Adam. Di langit kedua, beliau bertemu dengan Nabi Yahya bin Zakariya dan Nabi Isa bin Maryam. Kemudian bertemu Nabi Yusuf di langit ketiga. Di langit keempat, beliau berjumpa dengan Nabi Idris. Nabi Harun bin Imran di langit kelima. Beliau bertemu dengan Nabi Musa bin Imran di langit keenam. Lalu, di langit ketujuh Nabi Muhammad bersua dengan Nabi Ibrahim. Nabi-nabi tersebut menyambut Nabi Muhammad dengan salam dan menetapkan nubuwah terhadapnya.
7. Melihat siksa neraka
Nabi Muhammad diperlihatkan oleh Allah tentang berbagai macam siksa yang diterima seseorang karena melakukan perbuatan yang dilarang. Hal ini dilihat Nabi Muhammad sesudah berjumpa dengan Nabi Adam di langit pertama, sebagaimana cerita Ibnu Hisyam, dikutip dari Sejarah Hidup Muhammad (Muhammad Husain Haekal, 2013).
8. Melihat surga
Jibril juga mengajak Nabi Muhammad untuk melihat-lihat surga. Nabi juga diajak ke Baitul Ma’mur—Ka’bahnya penduduk langit- di langit ketujuh. Di sini, sebanyak 70 ribu penduduk langit beribadah setiap saatnya. Setelah selesai mereka pergi dan tidak lagi ke situ. Di samping itu, Nabi juga melihat Arsy (Singgasana Tuhan) dan Sidrah al-Muntaha yang sangat indah dan tidak terlukiskan dengan kata-kata.
9. Bertemu dengan Allah
Ulama berbeda pendapat mengenai bagaimana Nabi Muhammad ‘bertemu’ dengan Allah. Apakah dengan mata telanjang atau dengan mata hati atau sanubari? Merujuk Sirah Nabawiyah (Syekh Syafiyyurrahman al-Mubarakfuri, 2012), Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah, mengutip perkataan Ibnu Taimiyah, mengatakan bahwa Nabi Muhammad melihat Allah seperti melihat manusia.
10. Salat lima waktu
Allah mensyariatkan shalat lima waktu dalam peristiwa Isra Mi’raj—sebelumnya umat Islam shalat dua kali, yaitu saat pagi dan petang. Tidak seperti syariat-syariat yang lainnya, Allah langsung mengundang Nabi Muhammad untuk menemuinya dan menerima kewajiban shalat lima kali dalam sehari semalam.
11. Abu Bakar mendapatkan gelar as-Siddiq
Keesokan harinya, Nabi Muhammad menceritakan apa yang telah dialaminya. Yakni pergi ke Masjidil Aqsa dari Masjidil Haram, kemudian lanjut naik ke lapisan-lapisan langit hingga Sidrah al-Muntaha. Hal itu membuat musuh-musuh Islam mengolok-ngolok Nabi Muhammad. Bagaimana mungkin perjalanan yang saat itu membutuhkan waktu sebulan untuk pergi dan sebulan untuk pulang, ditempuh hanya dalam satu malam saja. Bagi mereka itu adalah sesuatu yang mustahil.