Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mulai Vaksinasi Covid-19, Filipina Prioritaskan Tenaga Kesehatan

Filipina telah melaporkan 576.352 kasus Covid-19 secara keseluruhan, termasuk infeksi dengan varian virus Corona Inggris yang lebih menular.
Petugas kesehatan dan karyawan Rumah Sakit Umum Filipina mendaftar untuk vaksinasi Covid-19, diharapkan tiba bulan ini di Rumah Sakit Umum Filipina di Manila, Filipina, Selasa (9/2/2021)/Antara Foto/Reuters-Eloisa Lopez
Petugas kesehatan dan karyawan Rumah Sakit Umum Filipina mendaftar untuk vaksinasi Covid-19, diharapkan tiba bulan ini di Rumah Sakit Umum Filipina di Manila, Filipina, Selasa (9/2/2021)/Antara Foto/Reuters-Eloisa Lopez

Bisnis.com, JAKARTA - Filipina akhirnya menyusul sejumlah negara di Asia Tenggara lainnya dengan memulai program vaksinasi Covid-19 pada hari ini, Senin (1/3/2021).

Negara yang masih mencoba mengamankan pasokan vaksin itu memulai program vaksinasi Covid-19 dengan memprioritaskan petugas kesehatan. Petugas kesehatan di enam rumah sakit pemerintah di wilayah ibu kota menerima vaksin Sinovac Biotech.

Pasokan vaksin itu disumbangkan oleh China pada Minggu (28/2/20/21). Itu merupakan satu-satunya produk vaksin yang diterima Filipina sejauh ini.

"Anda benar-benar pahlawan selama masa pandemi ini, jadi Anda berhak menjadi yang pertama dalam antrean untuk menerima vaksin," kata Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque kepada petugas kesehatan.

Filipina telah melaporkan 576.352 kasus Covid-19 secara keseluruhan, termasuk infeksi dengan varian virus Corona Inggris yang lebih menular. Negara itu telah mencatat 12.318 kematian akibat wabah Covid-19.

Filipina bertujuan untuk menginokulasi 70 juta dari 108 juta orang warganya tahun ini, untuk mencapai kekebalan kelompok dan membuka kembali ekonomi yang pada 2020 mengalami kontraksi terburuk, sebagian besar karena pembatasan ketat pada pergerakan yang berlaku sejak pertengahan Maret.

Filipina sedang mengejar ketinggalan dengan tetangganya di Asia Tenggara meskipun memiliki salah satu masalah virus corona terburuk di kawasan itu. Negara itu adalah yang terakhir memulai program imunisasi dan memiliki tantangan tidak hanya untuk memastikan pasokan vaksin, tetapi untuk meyakinkan warganya untuk mau menerimanya, di tengah kekhawatiran akan keamanan.

Carlito Galvez, mantan jenderal yang mengepalai strategi vaksin pemerintah, mengatakan Filipina mungkin tidak akan bergerak maju kecuali semua orang diimunisasi. 

"Itu adalah kewajiban moral kami," kata Galvez, yang menerima suntikan vaksin dan mengatakan bahwa vaksin itu adalah "dosis harapan".

Pemerintah Filipina telah melakukan pembicaraan dengan sebagian besar produsen utama vaksin virus corona untuk 161 juta dosis gabungan, tetapi telah berjuang untuk mencapai kesepakatan, sementara persaingan yang ketat telah memperketat pasokan.

Peluncuran program telah ditunda beberapa kali, dengan kemunduran terakhir adalah penundaan 525.600 dosis vaksin AstraZeneca yang seharusnya tiba pada Senin (3/1/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper