Bisnis.com, JAKARTA – Filipina bakal segera menerima 1,1 juta dosis vaksin Covid-19 besok, Senin (1/3/2021) sehingga bisa segera melakukan upaya penyuntikkan vaksin setelah beberapa negara tetangga sudah mulai lebih dulu dan di tengah naiknya kasus Covid-19.
Batch pertama sebanyak 600.000 dosis didonasikan oleh Sinovac Biotech Ltd., tiba hari ini, Minggu (28/2/2021), diikuti dengan 525.600 dosis dari AstraZeneca Plc pada Senin (1/3) melalui dukungan Covax Facility.
“Pemerintah Filipina percaya diri banyak petugas tenaga kesehatan yang mau menggunakan vaksin dari perusahaan asal China tersebut,” ujar Juru Bicara Presiden Harry Roque, dilansir Bloomberg Minggu (28/2/2021).
Badan Pengawas Obat dan Makanan setempat mengatakan sebelumnya sudah menolak penggunaan vaksin Sinovac untuk tenaga kesehatan, melihat nilai efikasinya rendah dan masih banyak penggunanya yang terpapar virus.
Namun, Kementerian Kesehatan Filipina mengatakan pada Jumat (26/2/2021) bahwa sejumlah ahli sudah mengumumkan bahwa vaksinnya berkhasiat dan menambahkan bahwa Pemerintah Filipina akan menyerahkan keputusan apakah mereka mau menggunakan vaksin atau tidak.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan seluruh negeri, yang sudah mencatatkan kasus Covid-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara, mengalami keterbatasan pasokan vaksin pada kuartal ini, sehingga tidak akan melonggarkan aturan karantina sampai vaksinnya tersedia.
Pada Jumat (26/2/2021), Duterte kemudian menandatangani kebijakan untuk mempercepat pengadaan vaksin dan pemberian ganti rugi kepada produsen apabila terjadi efek samping yang merugikan.
Selain itu, dia menyatakan vaksin AstraZeneca akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan 44 juta dosis vaksin dengan dukungan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Covax Facility untuk disuntikkan kepada 20 persen penduduk Filipina.