Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bakal meningkatkan nilai satuan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di wilayah 3 T (terluar, tertinggal, terdepan) tahun ini.
Mendikbud Nadiem Makarim mengungkap ada tiga sekolah di Intan Jaya, Papua yang mendapat kenaikan nilai dana BOS sampai lebih dari 100 persen dibandingkan dengan pada 2020.
Ketiga sekolah tersebut yaitu, SD YPPK Sanepa yang pada 2020 mendapat satuan biaya dana BOS hanya 900.000, tahun ini mencapai Rp1.960.000. Adapun, besaran alokasinya naik 117 persen dari Rp159,3 juta menjadi Rp346,92 juta.
Kemudian, SMP Negeri 1 Sugapa yang sebelumnya mendapat satuan biaya dana BOS dari Rp1,1 juta pada 2020 menjadi Rp2,48 juta tahun ini. Adapun, besaran alokasi dana BOS-nya naik 125 persen dari Rp137,5 juta menjadi Rp310 juta.
Ketiga, SMA 1 Sugapa yang mengalami kenaikan satuan biaya dana BOS dari Rp1,5 juta pada 2020 menjadi Rp3,47 juta tahun ini. Sementara itu, besaran alokasinya naik 135 persen dari Rp93 juta secara dramatis menjadi Rp215,12 juta.
“Di sana biaya logistik dan suplai barang-barang dasar paling tinggi dan banyak kesulitan. Karena baik itu memang daerah kepulauan dan isu kejauhan dari pusat daerah, di daerah papua BOS-nya naik sampai lebih dari 100 persen,”
Menurut Nadiem, cara mengalokasikan BOS tersebut jauh lebih adil, tujuannya agar sekolah, baik murid dan guru di daerah 3T bisa meningkatkan kualitas pembelajaran dengan konsiderasi berbagai macam faktor dan indeks kemahalan.