Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para kepala daerah di wilayah potensi kebakaran hutan tidak lupa pada peristiwa Karhutla 2015. Dia bercerita harus menemupuh perjalanan darat untuk mencapai Riau dan Kalimantan Tengah.
Saat rapat koordinasi nasional terkait kebakaran hutan dan lahan di Istana Negara, Senin (22/2/2021), Jokowi ingat betul saat harus mengunjungi dua provinsi dengan dampak kebakaran hutan paling parah pada saat itu yaitu Riau dan Kalimantan Tengah.
“Saya ingat betul di 2015 saya mau ke Riau ke Pekanbaru turunnya di Padang [Sumatra Barat]. Seingat saya mungkin 8 jam saya lewat darat,” kata Jokowi, Senin (22/2/2021).
Lebih lanjut, Jokowi menceritakan bahwa saat itu dirinya bermaksud ke Kabupaten Pulang Pisau di Kalimantan Tengah. Namun, karena Karhutla, akhirnya dia terpaksa turun di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan menempuh jalur darat hingga mencapai Pulang Pisau di Kalteng. “Seingat saya 4 jam [perjalanan darat],” ujarnya.
Dia mengingatkan agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Presiden juga mengapresiasi Pemprov Riau yang telah menetapkan status siaga darurat terhadap bencana Karhutla.
Menurutnya, langkah ini baik karena telah mempersiapkan payung hukum penanganan lebih dini. Selain itu, Riau juga telah lama menjadi salah satu wilayah dengan angka kebakaran hutan tinggi.
Baca Juga
Sejak awal 2021, Jokowi mengatakan Riau telah mencatatkan 29 kejadian kebakaran hutan dan lahan. Kalimantan Barat juga melaporkan 52 kejadian Karhutla. Dia meminta daerah tersebut berhati-hati menangani kondisi ini agar tidak makin meluas.
“Ini hati-hati Gubernur Riau meski bisa ditangani jangan sampai ada muncul lagi. Di Kalimantan Barat juga sama ada 52 kejadian. Hati-hati Kalimantan Barat. Ini meskipun bisa tertangani tetapi kita semua hati-hati,” ujar Jokowi.