Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efikasi atas Varian Covid-19 Terbatas, WHO Tetap Anjurkan Vaksin AstraZeneca

WHO mendorong hal itu setelah Afrika Selatan memutuskan untuk membatalkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca dalam kampanye vaksinasinya.
WHO menginisiasi program vaksin global, COVAX untuk didistribusikan secara setara ke negara-negara, termasuk negara berkembang dan miskin./Antararnrn
WHO menginisiasi program vaksin global, COVAX untuk didistribusikan secara setara ke negara-negara, termasuk negara berkembang dan miskin./Antararnrn

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa vaksi Covid-19 yang diproduksi AstraZeneca tetap aman untuk digunakan menangkan varian virus Corona apapun.

WHO mewanti-wanti berbagai negara untuk tidak menghentikan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca, meski efikasi vaksin itu teruji terbatas terhadap gejala tertentu dari varian baru Covid-19.

Pernyataan itu dikeluarkan WHO dalam rekomendasi interimnya. Adapun dalam rekomendasi tersebut, petugas medis disarankan memberikan dua dosis vaksin AstraZeneca dengan jeda tiap suntikan 8-12 pekan. Selain itu, WHO juga merekomendasikan penggunaannya kepada lansia berusia 65 tahun ke atas.

"Tidak ada alasan untuk tidak merekomendasikan penggunaannya," ujar kepala Kelompok Pakar untuk Rekomendasi Strategis (SAGE) WHO, Alejandro Cravioto, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (11/2/2021).

Cravioto menjelaskan, WHO tetap merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca karena situasi pandemi belum sepenuhnya membaik. Di sisi lain, vaksin AstraZeneca tetap memberikan perlindungan walaupun efikasinya terhadap gejala ringan menegah relatif terbatas.

Jadi, daripada vaksin AstraZeneca dikesampingkan, jelas dia, lebih baik produk vaksin Covid-19 tersebut tetap digunakan.

Diberitakan sebelumnya, Afrika Selatan memutuskan untuk membatalkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca dalam kampanye vaksinasinya. Pasalnya, hasil uji efikasi terbaru menunjukkan produk AstraZeneca hanya memberikan perlindungan terbatas terhadap gejala ringan dan menengah dari varian baru Covid-19 di sana (501Y.V2).

Sebagai gantinya, Afrika Selatan akan menggunakan vaksin Covid-19 dari Johnson & Johnson. Sementara itu, untuk 1 juta stok vaksin AstraZeneca yang sudah kadung mereka punya, akan mereka tukarkan atau jual ke negara lain. Kementerian Kesehatan Afrika Selatan bahkan mengklaim telah menerika penawaran dari negara tetangga.

"Di luar sana ada ribuan orang meninggal karena infeksi Covid-19 tiap harinya. Produk apapun yang bisa mengurangi angka tersebut terjustifikasi penggunaannya," ujar Cravioto.

Pakar Imunisasi WHO, Kate O'Brien, sepakat dengan pernyataan Cravioto. Dia berkata, vaksin Covid-19 AstraZeneca tetaplah produk yang efektivitasnya teruji untuk gejala-gejala tertentu. Jadi, masih masuk dalam kategori bisa digunakan. 

"Vaksin Covid-19 AstraZeneca tetaplah vaksin yang penting untuk dunia ini mengingat masih terbatasnya jumlah vaksin," ujar pakar WHO itu menegaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper