Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pertanahan Nasional (BPN) akan menggelar konferensi pers siang ini, Kamis (11/2/2021) terkait dengan kasus mafia tanah yang menimpa ibunda mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal.
Dalam undangan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN yang diterima Bisnis, konferensi pers ini akan digelar hari ini, Kamis (11/2/2021) pukul 14.00 WIB. Konferensi pers itu akan menghadirkan beberapa narasumber seperti Menteri ATR/Kepala BPN, Dirjen Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah, dan Dirjen Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan.
Selain itu, akan hadir pula Staf Khusus Menteri ATR/Kepala BPN bidang Penanganan Sengketa Konflik Tanah dan Ruang dan Tenaga Ahli Menteri ATR/Kepala BPN bidang Hukum dan Litigasi.
Konferensi pers ini akan membahas kabar terkait kasus tanah milik ibu dari Dino Patti Djalal. Acara akan dilaksanakan pada pukul 14.00 WIB melalui kanal virtual Zoom.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam cuitan di akun Twitter-nya, Dino mengatakan bahwa sertifikat rumah milik ibunya telah beralih nama di BPN tanpa akta jual beli atau AJB.
Menurut Dino, kejahatan ini dilakukan oleh komplotan dengan modus membuat KTP palsu dan bekerja sama dengan notaris bodong.
Dino mengklaim bahwa komplotan ini sudah secara terencana menargetkan sejumlah rumah ibunya yang telah berusia lanjut. Oleh karena itu, dia meminta agar aparat kepolisian bisa dan berani membongkar tuntas perencana dan pelakunya.
Dino Patti Djalal juga mengklarifikasi penjelasan pihak kepolisian yang menyatakan bahwa tersangka pencurian dan penggelapan sertifikat tanah milik ibunda eks Dubes RI untuk AS tersebut tengah menjalani hukuman penjara.
Melalui akun Twitter resminya, @dinopattidjalal, Rabu (10/2/2021) 18.22 WIB, pendiri dan ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) ini menyatakan bahwa para tersangka tersebut bukan dalang sindikat tanah yang menipu ibunya.
Oleh karena itu, Dino meminta aparat kepolisian sungguh menindak dalang mafia tanah tersebut. Jangan sampai, tegasnya, negara kalah dari sindikat tanah.
"Dgn segala hormat, orang-orang yg "ditangkap" & "diadili" ini BUKAN DALANG sindikat tanah yg menipu ibu sy. Sy minta polisi benar2 ungkap + tangkap para DALANG sindikat yg sesungguhnya. Jangan sampai negara kalah dan dikadali oleh sindikat tanah," ujarnya dalam unggahan di Twitter.