Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan jika
Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, saat terdengar bunyi dentuman Lampung, sensor seismic BMKG mencatat beberapa anomali event.
Anomali event itu dengan urutan mulai dari UTSI > KASI> PSSM.
"Tetapi kami tdk dapat memastikan itu rekaman dentuman," tulisnya di akun twitter resminya.
Sementara itu, akun instagram BMKG Lampung menyatakan suara dentuman itu bukanlah berasal dari gempa atau awan panas yang terjadi.
"Terkait suara dentuman dan getaran di wilayah Tanggamus, Lampung Utara, Pringsewu bahwa jam 10-an tadi, alat kami tidak mencatat adanya gempa bumi di wilayah Lampung maupun awan-awan hujan di sekitar lokasi tersebut," penjelasan mereka.
Sebelumnya, Lampung diguncang dua gempa pada Rabu (27/1/2021). Gempa pertama terjadi dengan kekuatan magnitudo 5,4 pada pukul 17.40 WIB, dan pukul 18.31 WIB gempa susulan dengan kekuatan magnitudo 3,4.
Lokasi gempa susulan Lampung di Pesisir Barat. Dengan pusat gempa di 22 km dari Pesisir Barat di kedalaman 9 km.