Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iran Keluarkan Izin Penggunaan Vaksin Covid-19 Sputnik dari Rusia

Pemerintah Iran berharap dapat segera membeli vaksin Covid-19 Sputnik V dari Rusia dan juga melakukan produksi bersama.
Seorang perawat memperlihatkan sebuah kotak dengan vaksin Rusia Sputnik-V melawan penyakit  Covid-19 disiapkan untuk suntikan dalam tahap uji coba pasca-pendaftaran di sebuah klinik di Moskow, Rusia, Kamis (17/9/2020)./Antara-Reutersrn
Seorang perawat memperlihatkan sebuah kotak dengan vaksin Rusia Sputnik-V melawan penyakit Covid-19 disiapkan untuk suntikan dalam tahap uji coba pasca-pendaftaran di sebuah klinik di Moskow, Rusia, Kamis (17/9/2020)./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Iran telah memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 Sputnik V dari Rusia dan berencana untuk mengimpor dan memproduksi sendiri vaksin tersebut.

Rencana pembelian vaksin Covid-19 Sputnik itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.

"Vaksin Sputnik V pada hari kemarin telah didaftarkan dan disetujui oleh otoritas kesehatan kami," kata Zarif, dalam pertemuan dengan Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Moskow, Selasa (26/1/2021).

Zarif mengatakan tidak lama lagi, pemerintah Iran berharap dapat membelinya dan juga melakukan produksi bersama.

Sebelumnya pada bulan Januari ini, Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamanei--sebagai otoritas tertinggi negara itu--melarang pemerintah mengimpor vaksin dari Amerika Serikat dan Inggris, yang disebutnya mungkin akan menyebarkan infeksi ke negara-negara lain.

Sejauh ini Iran mencatat sebanyak 1,38 juta kasus dengan 57.560 kematian, berdasarkan data pemerintah per 26 Januari, namun telah terjadi penurunan kasus harian dalam beberapa pekan terakhir.

Selain Iran, sebelumnya Hongaria juga telah mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Sputnik V buatan Rusia yang juga dikembangkan AstraZeneca Plc.

Menteri Kabinet Hongaria Gergely Gulyas mengatakan keputusan ini menyusul tekanan dari Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban yang menginginkan proses vaksinasi dipercepat.

Melansir Bloomberg, Kamis (21/1/2021), seperti negara Eropa lainnya, Hongaria menghadapi keraguan publik terhadap vaksin dan sejauh ini hanya 1 persen dari populasi di negara tersebut yang sudah disuntik vaksin. Adapun vaksin yang digunakan yakni buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto akan berada di Moskow pada Jumat untuk menyetujui pembelian vaksin Rusia dalam jumlah besar. Terlepas dari persetujuan darurat yang berlaku untuk enam bulan pertama, otoritas kesehatan Hongaria tetap meninjau uji klinis yang berlangsung di Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper