Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deteksi Strain Virus Covid-19 Baru, Jerman Lakukan Tes Ulang Massal

Jerman akan kembali melakukan tes ulang kepada ribuan orang yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 pekan ini untuk mencari varian baru virus corona.
rnPuluhan kursi dan meja di rantai dan terkunci milik sebuah restoran di dekat gerbang Brandenburg saat pemerintah memberlakukan lockdown dalam beberapa bulan terakhir akibat wabah Covid-19 di Berlin, Jerman (2/11/2020)./Antara-Reutersrn
rnPuluhan kursi dan meja di rantai dan terkunci milik sebuah restoran di dekat gerbang Brandenburg saat pemerintah memberlakukan lockdown dalam beberapa bulan terakhir akibat wabah Covid-19 di Berlin, Jerman (2/11/2020)./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA – Jerman berupaya untuk menemukan kemungkinan adanya strain virus Covid-19 baru dengan mengandalkan tes bary yang hasilnya lebih cepat dari sekuensing genom.

Sekitar dua lusin laboratorium di Jerman akan kembali melakukan tes ulang kepada ribuan orang yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 pekan ini untuk mencari varian baru virus tersebut, yang membuat tingkat penularan di Inggris, Afrika Selatan dan Brasil melonjak.

Jerman menggunakan sekitar 100.000 tes PCR yang didesain khusus, yang didonasikan oleh TIB Molbiol Syntheselabor GmbH, perusahaan biotecknologi yang pada 2020 menjadi salah satu pengembang alat pendeteksi Covid-19 di dunia.

Tes terbaru dari perusahaan tersebut, yang jua menggunakan metode diagnostik PCR, telah dikembangkan kembali sehingga bisa mengidentifikasi mutasi pada spike protein virus dan bisa memberikan hasil tes hanya dalam hitungan jam, dibandingkan dengan hasil sekuensing yang perlu menunggu beberapa hari.

“Tujuannya adalah mengidentifikasi kasus-kasus ini dan memungkinkan mengambil kebijakan isolasi lebih ketat lagi. Ini juga untuk membantu pemerintah mengambil kebijakan yang lebih akurat,” kata Olfert Landt, Managing Director TIB, dilansir Bloomberg, Selasa (26/1/2021).

Eropa telah menjadi salah satu titik hotspot global bagi penyebaran virus. Oleh karena itu, Uni Eropa meminta negara-negara anggotanya untuk melacak keberadaan mutasi virus yang lebih berbahaya dengan sekuensing genom.

Adapun, pada pekan lalu Pemerintah Jerman juga menggencarkan aturan kewajiban memakai masker, dan menjadi negara pertama di Eropa yang mewajibkan penggunaan perlindungan medis di tempat belanja dan tempat umum dengan harapan bisa mengendalikan penyebaran strain virus yang lebih berbahaya.

Jerman juga mengkarantina rumah sakit di Berlin setelah setidaknya 20 pekerja dan pasien terdeteksi positif Covid-19 dengan varian virus dari Inggris.

Kepala Staf Kanselir Jerman Helge Braun memperingatkan bahwa mutasi virus kemungkinan bisa menyebar lebih cepat dan pasti akan makin tinggi di Jerman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper