Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perangi Radikalisme, Ini Strategi Kemenag dan BNPT

Kementerian Agama dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah menyepakati untuk bersinergi dalam penguatan moderasi beragama.
Warga dari berbagai elemen masyarakat melakukan aksi solidaritas menolak radikalisme dan terorisme di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (13/5/2018) malam./ANTARA-M N Kanwa
Warga dari berbagai elemen masyarakat melakukan aksi solidaritas menolak radikalisme dan terorisme di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (13/5/2018) malam./ANTARA-M N Kanwa

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) berupaya membendung arus radikalisme agama yang terus berkembang pesat.

Kemarin, Kementerian Agama dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah menyepakati untuk melakukan sinergi dalam penguatan moderasi beragama.

Kesepakatan ini muncul dalam peretemuan antara  Sekretaris Ditjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Fuad Nasar dengan Direktur Deradikalisasi  BNPT Irfan Idris, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta. 

"Program moderasi beragama yang telah dijalankan Bimas Islam mempunyai titik temu dengan BNPT. Jadi sinergi ini harus segera terlaksana untuk penanganan kasus terorisme di Indonesia,” ujar Sesditjen Bimas Islam Fuad Nasar, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa (19/1/2021).

Adapun dalam pertemuan itu turut hadir, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Mohammad Agus Salim, serta pejabat eselon III dan IV Direktorat Urais Binsyar. 

Senada dengan Fuad Nasar, Direktur Deradikalisasi  BNPT Irfan Idris berharap Kemenag dapat menghadirkan penyuluh agama untuk membina nara pidana kasus teroris.  

Menurutnya, melalui peran Penyuluh Agama Islam (PAI) yang tersebar di seluruh Indonesia, para tersangka, terdakwa, terpidana, dan mantan terpidana bisa disadarkan untuk kembali ke ajaran Islam yang benar.

“Ke depan para penyuluh ada yang ditugaskan khusus untuk berdakwah di dalam rutan. Ini untuk memutus hubungan antara napi teroris dengan teman yang memiliki pemikiran serupa,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper