Bisnis.com, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump akhirnya mengakui dirinya bertanggung jawab atas kerusuhan di Gedung Capitol AS. Tapi, dia hanya bersedia memikul sebagian tanggung jawab tersebut.
Hal itu disampaikan pemimpin Partai Republik di Kongres Kevin McCarthy usai melakukan percakapan melalui telepon dengan Trump.
Demikian disampaikan dua sumber Reuters yang mengetahui hal itu.
McCarthy menyatakan kepada para anggota kongres Partai Republik, Senin (11/1/2021), dengan membagikan isi percakapan telepon dirinya dengan Trump.
Kebanyakan anggota Partai Republik itu masih terbagi dalam kubu yang berbeda mengenai penyerbuan Capitol, kata narasumber.
"Saya sudah yakinkan kepada Presiden. Beliau bertanggung jawab atas kata-katanya dan sikapnya," kata McCarthy, dikutip dari pernyataan salah satu sumber.
Baca Juga
"Saya bertanya secara personal kepada beliau apakah beliau memegang tanggung jawab atas apa yang terjadi, apakah beliau merasa prihatin dengan apa yang terjadi. Beliau mengatakan kepada saya bahwa beliau bertanggung jawab sebagian atas hal yang terjadi."
McCarthy juga menyebut bahwa ia meminta Trump menelepon Biden, dengan menirukan ucapannya kepada Trump, "Saya meminta Anda secara personal. Teleponlah Joe Biden. Demi bangsa ini."
Pada Rabu (6/1), ribuan pendukung Trump menerobos Gedung Kongres AS sehingga memaksa para anggota kongres--yang tengah melakukan proses pengesahan kemenangan Joe Biden dalam pemilu--untuk bersembunyi menyelamatkan diri.
Peristiwa kekerasan terjadi sesaat setelah Trump meminta para pendukungnya untuk melakukan mars ke Gedung Capitol ketika mereka berunjuk rasa.
Saat itu Trump kembali menyatakan klaim bahwa dirinya dicurangi dalam pemilu.
Usai peristiwa tersebut, Trump awalnya menolak seruan agar dirinya mengutuk aksi itu dan mengulang lagi klaim soal kecurangan pemilu, serta menyebut bahwa pendukungnya yang terlibat penyerbuan Gedung Kongres itu "sangat spesial."
Sehari kemudian, Trump menyebut kekerasan dalam aksi itu sebagai "sebuah serangan yang mengerikan" dan berjanji untuk bekerja agar terjadi pemindahan kekuasaan yang lancar walaupun ia belum juga mengakui kekalahannya dalam pemilu.