Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Menteri Positif Covid-19, Malaysia Kembali Berlakukan Pembatasan Pergerakan Mulai Besok

Malaysia mengalami lonjakan harian empat digit baru-baru ini, sehingga membuat total kasus secara nasional menjadi lebih dari 135.000 dengan lebih dari 550 kematian.
Gedung Maybank di Kuala Lumpur, Malaysia/maybank.com
Gedung Maybank di Kuala Lumpur, Malaysia/maybank.com

Bisnis.com, JAKARTA - Malaysia akan kembali memperketat penyebaran wabah Covid-19 mulai besok di lima negara bagian dan tiga teritori setelah dua menteri kabinet terpapar wabah mematikan itu dalam tiga hari terakhir.

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dalam pidato yang disiarkan televisi mengatakan lima negara bagian, termasuk Penang, Selangor, Melaka, Johor dan Sabah, dan wilayah federal Kuala Lumpur, Putrajaya dan Labuan akan ditempatkan di bawah Perintah Pembatasan Pergerakan (MCO) lagi selama dua minggu hingga 26 Januari.

Perjalanan antarnegara bagian dilarang di seluruh negeri, sementara bepergian antar distrik tidak diizinkan untuk negara bagian yang  berada di  bawah aturan MCO, tambahnya.

"Untuk mencegah (perjalanan) lintas negara bagian dan lintas distrik, pemblokiran jalan akan diberlakukan mulai pukul 12.01 pagi hari Rabu," kata Muhyiddin, seraya menambahkan bahwa pergerakan dibatasi hingga radius 10 km untuk negara bagian di bawah MCO.

Dia  mengakui, bahwa sistem perawatan kesehatan negara berada pada titik puncaknya seperti dikutip ChannelNewsAsia. com, Selasa (12/1/2021).

"Situasi hari ini memang sangat mengkhawatirkan, sistem perawatan kesehatan kami berada di bawah tekanan yang luar biasa dibandingkan waktu lainnya sejak dimulainya pandemi. Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya membutuhkan tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya," tambahnya.

Malaysia mengalami lonjakan harian empat digit baru-baru ini, sehingga membuat total kasus secara nasional menjadi lebih dari 135.000 dengan lebih dari 550 kematian. Pada Senin, 2.232 kasus baru membuat total kasus aktif menjadi 28.554.

Dalam pidatonya, Muhyiddin mengatakan bahwa enam negara bagian lainnya--Pahang, Perak, Negeri Sembilan, Kedah, Terengganu dan Kelantan---akan ditempatkan di bawah MCO bersyarat (CMCO), sementara Perlis dan Sarawak berada di bawah MCO pemulihan (RMCO).

Dia menambahkan, kegiatan sosial seperti resepsi pernikahan, konferensi, arisan, seminar, kursus dan olah raga massal tidak diperbolehkan.

Sementara pembatasan pergerakan yang ketat diberlakukan, pengecualian akan diberikan untuk siswa dan peserta ujian, termasuk mereka yang mengikuti ujian Sertifikat Pendidikan Malaysia (SPM) pada tahun 2020 dan 2021.

“Mereka akan diperbolehkan bersekolah dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat. Kemendikbud akan memberikan lebih detil SOP-nya,” ujarnya.

Pemerintah juga telah mengidentifikasi lima sektor yang boleh beroperasi dan dikategorikan sebagai sektor ekonomi esensial, yaitu manufaktur, konstruksi, jasa, perdagangan dan distribusi, serta perkebunan dan komoditas, tambah perdana menteri itu.

Sebelumnya dilaporkan Menteri Perempuan, Keluarga dan Pengembangan Masyarakat Malaysia, Rina Mohd Harun dinyatakan positif terinfeksi virus korona (covid-19) kemarin. Rina merupakan menteri kedua di Kabinet yang dirawat akibat virus ini dalam rentang tiga hari.

Pada Sabtu lalu, Menteri di Departemen Perdana Menteri (Ekonomi), Mustapa Mohamed dinyatakan positif covid-19 saat tiba di Kota Bharu dari Kuala Lumpur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper