Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Korea Selatan pada Senin (11/1/2021) telah mengirimkan kapal penelitian lautnya ke Indonesia.
Kapal itu dikirim untuk bergabung dalam operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Teluk Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).
Melansir Korea Times, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengirimkan kapal penelitian seberat 12 ton.
Kapal tersebut akan tiba dalam waktu dekat dan akan bergabung dengan sejumlah kapal perang milik TNI dan kapal milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Kapal Korsel tersebut diketahui sebagai kapal proyek bantuan pembangunan resmi untuk Indonesia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan menyebut pengiriman kapal tersebut dilakukan atas permintaan dari Pemerintah Indonesia.
Baca Juga
"Kami ingin menyampaikan belasungkawa kami atas insiden tragis dari Indonesia. Kami berencana untuk memberikan dukungan kemanusiaan kepada Pemerintah Indonesia atas permintaan," demikian pernyataan Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021), pukul 14.40 WIB.
Pesawat tersebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat berjenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari rencana penerbangan pukul 13.35 WIB karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.
Dari jumlah penumpang tersebut terdapat 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beserta Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya Bagus Puruhito untuk melakukan operasi pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 secara cepat.
"Kemarin sore telah saya perintahkan kepada Menteri Perhubungan, Kepala Basarnas yang dibantu TNI dan Polri untuk segera melakukan operasi pencarian dan pertolongan yang secepat-cepatnya kepada para korban," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu.