Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Donald Trump justru tampak memanas-manasi pendukungnya yang tengah melakukan aksi penolakan di gedung parlemen Amerika Serikat atau Capitol. Hal itu terungkap dari unggahannya di media sosial, Twitter.
Dilansir dari New York Times, Kamis (7/1/2021), unggahan tersebut diunggah pada pukul 6 sore waktu setempat. Trump kembali menyerukan klaim palsu bahwa Pilpres AS 2020 telah dicuri dan meminta para pendukungnya untuk 'mengingat hari ini'.
“Ini adalah hal dan kejadian yang terjadi ketika kemenangan pemilu telak yang sakral yang secara tiba-tiba & dengan kejamnya dilucuti dari patriot hebat yang telah lama diperlakukan dengan buruk & tidak adil,” tulisnya.
“Pulanglah dengan cinta dan damai. Ingatlah hari ini selamanya!” demikian lanjutan unggahan Donald Trump di akun resminya, @realDonaldTrump.
Kendati demikian, tidak lama kemudian Twitter langsung menghapus unggahan tersebut karena dianggap telah melanggar aturan perusahaan.
Beberapa unggahan lanjutan seperti klaim tidak berdasar melalui video mengenai kecurangan pemilu terus diperlihatkan oleh Trump.
Baca Juga
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang wanita yang merupakan warga sipil dilaporkan tewas ditembak di dalam gedung Capitol setelah kerusuhan yang dibuat oleh pendukung Trump.
NBC melaporkan bahwa selain satu orang tertembak, beberapa orang lainnya terlukan dalam dalam hiruk pikuk yang terjadi ketika anggota parlemen dievakuasi dan berlindung di tempat.
Lebih dari belasan anggota Senat Republik dan ratusan anggota Republik lainnya telah berencana untuk menolak penghitungan suara di beberapa negara bagian, mengutip tuduhan yang tidak didukung tentang suara yang curang dan menuntut pembentukan komisi khusus untuk mengaudit hasilnya.
Adapun, kondisi Gedung Parlemen Amerika Serikat telah kondusif setelah sebelumnya diserbu ratusan pengunjuk rasa yang menuntut pembatalan pengesahan kemenangan presiden terpilih, Joe Biden.
Kabar itu disampaikan langsung oleh petinggi keamanan Kongres AS. Kepada anggota parlemen dan wartawan yang terus berlindung di dalam kompleks, dia menyatakan bahwa Capitol sekarang aman.
Sementara itu, anggota parlemen dari dua partai di AS telah menyerukan agar proses pengesahan hasil penghitungan suara elektoral atau electoral college dilanjutkan dengan pengamanan ketat Capitol. Namun, belum ada kabar pasti yang menyatakan bahwa kapan proses lanjutan itu akan dimulai.