Bisnis.com, JAKARTA - Aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini ke sejumlah lokasi di Ibu Kota mengundang berbagai respons dari sejumlah pihak, salah satunya ialah Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah.
Fahri menyebut Risma seharusnya bisa membedakan tugasnya saat ini sebagai Menteri Sosial dengan tugasnya dulu saat menjadi Wali Kota Surabaya.
"Staf-nya bu Risma harus kasih tahu beliau beda jadi wali kota dan Menteri. Perbedaan tidak saja pada filosofi, skala, juga metode. Menteri Tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Walikota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota. #menSOS," cuit Fahri melalui akun media sosial twitter @Fahrihamzah, Rabu (6/1/2021).
Lebih lanjut, Fahri juga menilai Risma salah memilih lokasi untuk blusukan. Dia menyebut kemiskinan terjadi bukan di Jakarta, tetapi di daerah terpencil.
"Tadinya aku gak mau tulis tapi ya salah...kemiskinan itu bukan di jakarta tapi di daerah terpencil sana...itu rakyat bunuh diri, bunuh keluarga, ada ibu bunuh 3 anaknya karena mlarat. Tapi para penjilat dalam birokrasi ini jahat. Tega amat sih. Ayolah mulai dari data," ujarnya.
staf-nya bu Risma harus kasi tau beliau beda jadi walikota dan Menteri. Perbedaan tidak saja pada filosofi, skala, juga metode. Menteri Tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Walikota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota. #MenSOS
— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) January 5, 2021
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini pun menyarankan agar Risma bekerja menggunakan data agar kebijakan yang dilakukan bisa tepat sasaran.
Baca Juga
"Gini deh, Kalian sampaikan ke bu Mentri, krisis ini akan panjang. Karena ketimpangan, kemungkinan di daerah terpencil akan makin sulit. Tapi, orang desa gak ribut. Memang yg bahaya orang miskin kota, ada politik ada kelas menengah yg advokasi. Tapi kerja pakai data," paparnya.
Fahri juga menyinggung soal pencitraan terkait aksi blusukan Risma. Menurutnya, seorang menteri seharusnya bisa bekerja secara terkonsep, khususnya pada situasi sulit seperti saat ini.
"Kita doakan siapapun yg memberi hatinya kepada rakyat jadi pemimpin di negeri ini. Tapi tolong juga pakai ilmu. Kerja pakai konsep dan jangan tiba masa tiba akal, sibuk dianggap sukses dan citra dianggap kinerja. Situasi sulit, uang makin sedikit tolong jgn sia2kan waktu. Tks," ujar Fahri.
Seperti diketahui, sejak dilantik menjadi Mensos, Risma beberapa kali melakukan aksi blusukan di wilayah Ibu Kota yaitu di kawasan kumuh di Ciliwung. Terbaru, Risma blusukan di sekitar kawasan Jalan Sudirman-Thamrin dan Jalan Pintu Air Pasar Baru, Jakarta Pusat, pada Senin (4/1/2021).
Dalam blusukannya di sekitar Jalan Sudirman-Thamrin, Risma bertemu dengan beberapa Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Pada kesempatan itu, Risma antara lain menawarkan PMKS untuk berpindah ke tempat yang lebih layak. Ada pula PMKS yang memilih dibantu untuk bisa pulang ke kampung halamannya.