Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Terus Galang Pertukaran Data Ilmiah Vaksin Covid-19

Kemlu memfasilitasi pertemuan secara virtual antara tim Indonesia dengan tim Turki pada 27 Desember, serta terus menjalin komunikasi terkait hal yang sama dengan Brasil.
Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi/Youtube-Sekretariat Presiden
Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi/Youtube-Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Pertukaran data ilmiah terkait vaksin Covid-19 terus menjadi fokus Indonesia.

Melalui Kementerian Luar Negeri, Pemerintah Indonesia terus menjalin komunikasi dengan negara lain.

"Diplomasi juga bergerak untuk memperlancar pertukaran data ilmiah yang diperlukan bagi pemberian izin penggunaan darurat," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers virtual usai penandatanganan pembelian 100 juta dosis vaksin AstraZeneca dan Novavax, Rabu (30/12/2020).

Menlu Retno menyebut data ilmiah "sangat penting artinya dan tidak boleh ditawar."

Hal itu disampaikan Menlu meneruskan pesan Presiden Joko Widodo mengenai penerapan prinsip kehati-hatian dalam rangkaian proses vaksinasi Covid-19.

Retno menambahkan bahwa untuk urusan ini, Kemlu memfasilitasi pertemuan secara virtual antara tim Indonesia dengan tim Turki pada 27 Desember, serta terus menjalin komunikasi terkait hal yang sama dengan Brasil.

Awal Desember lalu, Indonesia telah menerima pasokan vaksin yang dikembangkan perusahaan asal China, Sinovac Biotech, sebanyak 1,2 juta dosis. Pasokan akan ditambah pada Kamis (31/12/2020) sebanyak 1,8 juta dosis, sehingga totalnya menjadi tiga juta dosis.

Saat ini, uji klinis vaksin Sinovac masih dilakukan di Bandung, Jawa Barat. Data interim tiga bulan mengenai efektivitas vaksin akan diterima otoritas terkait "pada awal pekan pertama Januari 2021", kata Kepala Badan pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito, dalam jumpa pers yang sama.

Turki dan Brasil baru-baru ini mengumumkan efektivitas vaksin Sinovac berdasarkan hasil uji klinis di negara masing-masing.

Menurut data interim uji klinis fase III di Turki, yang dirilis 24 Desember, vaksin Sinovac terbukti 91,25 persen efektif. Para ilmuwan negara itu juga menyebut relawan vaksin tidak menunjukkan efek samping yang signifikan dalam masa uji coba.

Sementara pada 23 Desember, ilmuwan Brasil yang menjalankan uji klinis fase akhir menyatakan vaksin Sinovac memiliki efektivitas lebih dari 50 persen. Namun, atas permintaan perusahaan, hasil lengkapnya masih ditahan agar tak dirilis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper