Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran mengatakan akan menerima pengiriman sejumlah vaksin virus Corona yang dikembangkan oleh Pfizer Inc. dan BioNTech SE dalam waktu tiga minggu.
Direktur Bulan Sabit Merah Iran Karim Hemmati mengatakan sekitar 150.000 suntikan vaksin akan dikirim ke Iran.
"Kami bekerja sama dengan sekelompok dermawan di Amerika Serikat," katanya dilansir Bloomberg, Senin (28/12/2020).
Dalam pernyataan sebelumnya, Hemmati mengatakan organisasinya sedang dalam pembicaraan untuk 1 juta dosis vaksin Covid-19 dari China.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Iran mengatakan membutuhkan lebih dari 40 juta dosis vaksin untuk melawan pandemi, yang telah menewaskan lebih dari 54.000 orang dengan 1,2 juta infeksi di negara itu.
Di Eropa, negara-negara anggota blok mulai memvaksinasi warganya. Vaksinasi terkoordinasi diluncurkan kemarin,
Baca Juga
kurang dari seminggu setelah UE menyelesaikan upaya yang dikembangkan oleh Pfizer Inc. dan BioNTech SE.
Beberapa negara Eropa, termasuk Jerman, telah memberlakukan pembatasan yang lebih ketat dalam upaya menahan lonjakan infeksi dan kematian di musim dingin.
Diperlukan waktu berbulan-bulan untuk menyuntik cukup banyak orang agar berdampak pada penyebaran penyakit, tetapi urgensi telah tumbuh setelah negara tetangga Inggris mengunci beberapa bagian negara.
"Setelah cukup banyak orang telah divaksinasi, kami dapat mulai bepergian, bertemu teman dan keluarga kami lagi dan memiliki liburan normal, yang kami semua rindukan," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Eropa memulai kampanye untuk memvaksinasi 450 juta warganya beberapa minggu setelah Inggris dan AS memulai program vaksinasi mereka sendiri. Lebih dari 600.000 orang di Inggris dan hampir 2 juta di AS telah menerima suntikan pertama dari rejimen dua dosis standar.
Terlepas dari tanggal peluncuran UE yang disepakati, beberapa negara, termasuk Jerman dan Hungaria, sudah mulai memberikan vaksin pada Sabtu pekan lalu.