Bisnis.com, JAKARTA - Mulai tahun depan bantuan sosial alias bansos akan diberikan langsung kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam bentuk tunai.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa skema penyaluran bansos dalam bentuk tunai sudah menjadi rencana awal pemerintah sejak program bansos Covid-19 pertama kali digulirkan.
Hanya, sebelumnya, bansos di DKI Jakarta disalurkan berupa paket sembako lantaran mempertimbangkan situasi menjelang lebaran.
Selain menyusul kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yaitu untuk mencegah masyarakat agar tidak melakukan mudik lebaran.
“Sebetulnya memang rencana untuk 2021 akan kembali ke bantuan tunai. Tapi itu masih perlu kita diskusikan dengan Pemprov DKI karena bantuan sosial dalam rangka penanggulangan dampak sosial Covid-19 untuk DKI melibatkan dua sumber dari APBD dan APBN," ujarnya yang dikutip dari laman resmi Kemenko PMK, Jumat (18/12/2020).
Muhadjir menekankan pelaksanaan penyaluran bansos di lapangan nantinya harus sama. Tidak boleh ada bentuk penyaluran beragam, baik secara mekanisme maupun jenis bantuan yang diberikan. Sehingga demikian, harus ada kesepakatan kebijakan antara pemerintah di pusat dan daerah.
Mantan Mendikbud itu juga menyebut mekanisme penyaluran bansos tunai di 2021 akan dilakukan secara offline.
Artinya masyarakat tidak perlu datang ke suatu tempat untuk mengambil dana bansos, tetapi para petugas yang disinyalir akan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia yang langsung akan memberikan dana bansos tersebut langsung ke rumah-rumah masyarakat yang terdaftar sebagai KPM.
“Karena mereka yang terdampak dan menerima bansos sebagian besar berasal dari luar data DTKS, umumnya dari mereka belum teridentifikasi punya rekening atau tidak. Kemungkinan besar nanti akan disalurkan secara offline yaitu diantar langsung dari rumah ke rumah oleh petugas yang kemungkinan dari PT Pos,” tuturnya.