Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan siap menjadi yang pertama disuntik vaksin Covid-19. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan vaksin.
Hal itu kembali ditegaskan Jokowi saat menemui puluhan pelaku usaha mikro dan kecil di Istana Bogor, Jumat (18/12/2020). Dalam pertemuan tersebut, Jokowi pun menanyakan kepada para pelaku UMK tersebut terkait kesediaan untuk divaksinasi Covid-19.
"Yang hadir di sini mau semuanya divaksin? ada yang mau disuntik vaksin?" tanya Jokowi.
Mendengar pertanyaan Presiden, para pelaku UMK itu tidak ada yang menjawab atau mengacungkan tangannya. Presiden Jokowi pun lantas menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu ragu dengan keamanan vaksin Covid-19.
Dia menegaskan bahwa dirinyalah yang akan menjadi penerima pertama vaksin Covid-19 untuk memastikan keamanannya sebelum disuntikkan kepada masyarakat.
"Saya sudah menyampaikan bahwa saya yang akan pertama kali divaksinasi. Untuk membuktikan bahwa divaksinasi itu tidak apa-apa," ujarnya.
Baca Juga
Untuk memastikan keamanan vaksin, Jokowi mengungkapkan bahwa tahap uji klinis tengah dilakukan. Selain itu, pemerintah juga saat ini masih menunggu terbitnya izin penggunaan vaksin Covid-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Selain itu, MUI dan Kemenag juga sudah mengikuti [pembuatan vaksin Covid-19] sampai di pabriknya. Nanti dari MUI akan mengeluarkan mengenai fatwa kehalalan vaksinnya," ujar Jokowi.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga kembali menegaskan bahwa vaksin Covid-19 akan diberikan secara gratis ke seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Hal itu disampaikan Jokowi untuk menepis isu yang menyebut bahwa hanya peserta BPJS yang akan menerima vaksin Covid-19 secara gratis.
“Jadi tidak ada kaitannya dengan anggota BPJS. Kan ada isu yang divaksin hanya yang anggota BPJS itu tidak, semua keluarga bisa mengikuti vaksinasi, tapi nanti diatur oleh kelurahan atau puskesmas,” paparnya.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa proses vaksinasi nantinya akan dilakukan secara bertahap. Dia menyebut ada sekitar 182 juta penduduk atau minimal 70 persen dari total penduduk Indonesia yang harus divaksinasi.
“Banyak sekali yang harus divaksin, memerlukan waktu. Sehingga ketika besok sudah divaksin keadaan tidak bisa langsung normal, tapi bertahap,” jelasnya.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan bahwa proses vaksinasi ditargetkan bisa berjalan pada Januari 2021. Meski vaksin Covid-19 sudah tersedia di Tanah Air, tapi dia menegaskan tahap vaksinasi tidak dapat langsung dilakukan karena masih harus menunggu izin dari BPOM.
"Vaksinnya sudah ada, tapi vaksinasinya akan dimulai di bulan Januari 2021," ujarnya.
Jokowi mengungkapkan bahwa yang akan diprioritaskan untuk menerima vaksin ialah para dokter dan perawat yang berjuang melawan pandemi Covid-19. Kemudian, TNI-Polri yang menjaga kedaulatan dan keamanan negara.
"Setelah itu bisa ke para guru dan nanti semuanya bisa mendapatkan vaksinasi gratis. Jangan ada yang pikir, wah [vaksin] bayar. Itu gratis," papar Jokowi.