Bisnis.com, JAKARTA - Politisi Gerindra Fadli Zon melalui akun resminya di twitter mengunggah pernyataan sikap Ikatan Keluarga Minang, IKM, terkait kasus penembakan langkah FPI.
Pernyataan sikap tersebut di antaranya menyebutkan bahwa salah satu korban berasal dari keluarga IKM.
"Tragedi penembakan yang menewaskan enam anggota Front Pembela Islam (FPI) oleh aparat polisi pada Senin, 7 Desember 2020, sangat memprihatinkan dan mencederai rasa kemanusiaan kita," demikian awal pernyataan sikap dari IKM.
Lebih jauh disebutkan bahwa Ikatan Keluarga Minang (IKM) @IkmDpp yang menghimpun sebagian besar warga Minang di seluruh Indonesia, menyampaikan pernyataan sikap yang terdiri dari sejumlah hal.
Pertama pihak IKM menyatakan sangat prihatin dan menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut. IKM menyampaikan bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga korban juga kepada FPI yang telah kehilangan anak, santri, dan anggotanya.
"IKM juga ikut berduka cita sedalam-dalamnya karena salah seorang korban penembakan kemarin, yaitu Muhammad Suci Khadafi Poetra, usia 21 tahun, merupakan anggota IKM, yang berasal dari suku Simabu, Nagari Sulit Air, Kabupaten Solok, Sumatera Barat," ujar pernyataan tersebut.
Disebutkan bahwa tragedi itu menjadi duka bagi IKM. Pihak IKM juga mendoakan almarhum diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT, husnul khotimah, "Insya Allah syahid," tulis pernyataan tersebut.
Baca Juga
Di sisi lain, sebagai organisasi yang menjunjung tinggi falsafah Minang, yaitu Adat Basandi Syara', Syara Basandi Kitabullah, @IkmDpp menyatakan mengutuk peristiwa penembakan tersebut serta mengecam penggunaan senjata dan kekuasaan yang sewenang-wenang oleh aparat penegak hukum.
Selanjutnya IKM menyatakan agar tragedi kemanusiaan ini tak menjadi fitnah terhadap kelompok atau golongan tertentu, IKM @IkmDpp mendesak agar Presiden RI segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
Tim ini melibatkan Komnas HAM, elemen masyarakat sipil, serta organisasi-organisasi lain yang kompeten, untuk menyelidiki serta menginvestigasi peristiwa tersebut secara terbuka, transparan, dan tuntas.
"IKM meminta kepada Presiden RI @jokowi melakukan evaluasi terhadap kepemimpinan Kepala Kepolisian Republik Indonesia dan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya, serta melakukan pemeriksaan terhadap personil Kepolisian Republik Indonesia yang terlibat dalam penembakan 6 warga sipil pada tanggal 7 Desember 2020 untuk memulihkan kepercayaan publik kepada Polri dan Pemerintah," ujar pernyataan tersebut.
Selain itu, IKM mengimbau kepada warga Minang di manapun untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum dan ketertiban.
Berdasar pantauan Bisnis.com, Kamis (10/12/2020) malam, unggahan tersebut mendapat respons bernada mendukung dan bernada sebaliknya dari netizen. Selain mengomentari soal FPI dan mempertanyakan sikap Fadli Zon, ada juga netizen yang mengaitkan kasus ini sebagai pengalihan isu.