Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JK: Indonesia Butuh 400 Juta Dosis Vaksin. Imunisasi Baru Kelar 1,5 Tahun

Dengan demikian, jika vaksinasi dapat dilakukan sebanyak 1 juta suntikan per hari, maka waktu yang dibutuhkan akan mencapai 1,5 tahun.
Jusuf Kalla, Ketua Palang Merah Indonesia, menunjukkan sertifikat penghargaan setelah menerima simbolisasi donasi berupa 9.000 unit masker N-95 dari PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI), Kamis (14/5/2020) - dok.MITSUBISHI
Jusuf Kalla, Ketua Palang Merah Indonesia, menunjukkan sertifikat penghargaan setelah menerima simbolisasi donasi berupa 9.000 unit masker N-95 dari PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI), Kamis (14/5/2020) - dok.MITSUBISHI

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mmeperkirakan Indonesia membutuhkan setidaknya 400 juta dosis vaksin Covid-19 untuk program vaksinasi 200 juta warga Indonesia tahun depan.

Dengan demikian, jika vaksinasi dapat dilakukan sebanyak 1 juta suntikan per hari, maka waktu yang dibutuhkan akan mencapai 1,5 tahun.

Kemudian, karena Indonesia merupakan negara kepulauan, imbuhnya, maka sistem logistik untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 akan menjadi tantangan.

"Masih banyak masalah untuk mengatasi pandemi ini dan menjamin ekonomi balik ke depan," katanya, Rabu (9/12/2020).

Dia juga memaparkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi, terutama dalam proses pendistribusian vaksin Covid-19.

Meski vaksin Covid-19 telah hadir di Indonesia, namun masih belum dapat digunakan karena harus melalui beberapa tahapan. JK juga mengingatkan pendistribusian vaksin dan vaksinasi akan membutuhkan waktu yang lama.

Padahal, JK mengatakan vaksinasi merupakan kunci penting dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk bisa kembali meningkatkan konsumsi domestik.

Pasalnya, krisis pandemi Covid-19 ini telah menekan daya beli, khususnya bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Sementara, masyarakat kelas menengah ke atas cenderung menahan belanja. "Tantangannya sekarang, mengobati orang sakit dan imunisasi orang yang tidak sakit," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper