Bisnis.com, JAKARTA - Pemilihan kepala daerah serentak di Kota Makassar diperkirakan bakal berlangsung sengit. Para kontestan yang bersaing untuk memperebutkan suara pemilih merupakan figur-figur berpengalaman.
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar Firdaus Muhammad mengatakan hari ini, Rabu (9/12/2020) berlangsung pilkada serentak di 12 kota/kabupaten di Sulawesi Selatan. Pilkada di Kota Makassar menjadi yang paling menarik perhatian karena menampilkan sosok terbaik daerah Sulsel.
Status sebagai ibukota provinsi menjadi alasan kuat para putra terbaik bertarung memperebutkan kursi walikota dan wakil walikota. Firdaus menyebut, pilkada di Kota Makassar menjadi lanjutan pertarungan yang sempat hambar dua tahun lalu.
Pada 2018, ada dua kontestan, yaitu Danny Pomanto dan Munafri Arifuddin. Munafri yang merupakan kerabat mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla melawan kotak kosong karena Danny didiskualifikasi.
"Jadi sekarang sangat menarik dibandingkan dengan 2018 karena sekarang ada empat kontestan dan semuanya pernah bertarung [di pilkada]," ujarnya dalam siaran stasiun televisi Kompas TV, Rabu (9/12/2020).
Pada pilkada tahun ini, empat kandidat yang bertarung adalah Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi dengan nomor urut 1, Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando dengan nomor urut 2.
Kemudian Syamsu Rizal- Fadli Ananda dengan nomor urut 3 dan Irman Yasin Limpo-Andi Muhammad Zunnun Armin NH dengan nomor urut 4.
Danny Pomanto merupakan Walikota Makassar 2013-2018. Dia didampingi Syamsu Rizal sebagai Wakil Walikota Makassar di periode yang sama.
Sementara itu, Irman Yasin Limpo, adik dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pernah menjadi staf ahli gubernur dan kepala dinas pendidikan provinsi. Adapun pasangannya Andi Muhammad Zunnun adalah anak dari politikus senior Golkar Nurdin Halid.
Firdaus mengatakan, peran partai pengusung akan sangat penting dalam kontestasi pilkada di Kota Makassar. Dengan sebaran partai pengusung yang beragam, pilkada tahun ini diyakini akan sangat sengit.