Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Muhadjir Minta Penyaluran Vaksin Covid-19 Tak Asal-asalan

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta fokus penyaluran vaksin Covid-19 untuk dua kelompok ini.
Vaksin kemudian akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma. /presidenri.go.id
Vaksin kemudian akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma. /presidenri.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta penyaluran vaksin Covid-19 tidak asal-asalan.

Sedikitnya 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) malam. Setelah diuji mutu hingga keluarnya fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), vaksin tersebut akan disebarkan ke kelompok tertentu.

Muhadjir meminta agar penyaluran vaksin tidak asal-asalan. Dia meminta distribusi menyesuaikan dengan dua hal yaitu kelompok garda terdepan dan kalangan rentan, serta berdasarkan wilayah prioritas.

Dia meminta Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dan Reisa Broto Asmoro benar-benar memperhatikan dua kualifikasi tersebut. Menurutnya, vaksin disalurkan berdasar pada penumpukan partikel virus.

“Sehingga karena sebaran Covid-19 di Indonesia tidak merata, dan itu Prof Wiku lebih tahu persis di mana saja terjadi penumpukan partikel virus dan di mana yang tidak itu Presiden mohon mendapat perhatian,” katanya saat konferensi pers virtual, Senin (7/12/2020).

Dengan begitu, jelas Muhadjir, penggunaan vaksin nantinya betul-betul efisien. "Dan tidak asal hantam rata tapi betul-betul terseleksi, siapa yang paling ada di garda depan yang rentan sebagai orang yang terinfeksi maupun sebagai penyebar. kedua, di mana lokasi mana saja yang harus diprioritaskan,” terangnya.

Lebih lanjut, Muhadjir menuturkan bahwa tidak semua wilayah Indonesia terpapar virus Covid-19 dengan intensitas yang sama. Oleh karena itu, pihaknya meminta pemetaan penyaluran vaksin dilakukan dengan ketat.

Sementara itu, sesuai rekomendasi komite penasehat ahli imunisasi nasional, pemerintah menetapkan dua kelompok prioritas yang akan diberikan vaksin, yaitu kalangan di garda terdepan serta kelompok berisiko tinggi.

Adapun kategori garda terdepan yang akan mendapatkan vaksinasi adalah petugas medis, petugas non medis, serta TNI Polri. Kelompok kedua adalah kelompok berisiko tinggi. Kategori kedua yaitu pekerja, pedagang pasar, pelayan toko, pekerja atau karyawan di sektor perusahaan maupun industri

“Itulah yang akan menjadikan, akan dilakukan vaksinasi prioritas,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper