Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendy mengumumkan kelompok pertama yang akan mendapat vaksin Covid-19.
Dalam kelompok pertama ini, Presiden Jokowi tidak disebut termasuk di dalamnya.
Menurut Muhadjir sesuai rekomendasi komite penasehat ahli imunisasi nasional, kalangan prioritas yang akan diberikan vaksin terbagi pada dua kelompok yaitu petugas di garda terdepan serta kelompok berisiko tinggi penularan.
Kategori garda terdepan yang akan mendapatkan vaksinasi adalah petugas medis, petugas nonmedis, serta TNI-Polri. Kelompok kedua adalah kelompok berisiko tinggi.
Kategori kedua yaitu pekerja, pedagang pasar, pelayan toko, pekerja atau karyawan di sektor perusahaan maupun industri.
“Itulah yang akan menjadikan, akan dilakukan vaksinasi prioritas,” kata Muhadjir saat konferensi pers virtual, Senin (7/12/2020).
Baca Juga
Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) malam. Vaksin yang sama telah diuji klinis di Bandung sejak Agustus 2020. Pemerintah berharap 1,8 juta dosis vaksin akan tiba pada Januari 2021.
Sebelum disebarkan ke kalangan prioritas, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma akan mengambil sampel dosis vaksin untuk pengujian mutu.
Muhadjir menyebutkan bahwa vaksin buatan China ini bertujuan untuk beberapa hal. Pertama, untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh Corona.
Kedua, untuk mencapai kekebalan kelompok guna mencegah dan melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan terutama yang terancam Covid-19.
Ketiga, melindungi dan memperkuat sistem kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Keempat, mendorong produktivitas ekonomi serta meminimalisir dampak negatif akibat hibernasi ekonomi di Tanah Air.
“Kemudian termasuk mereka yang melakukan kontak tracing, kelompok risiko dari keluarga atau pun kontak kasus Covid-19, dan terakhir adalah administratur pemerintah yang terlibat dalam memberikan layanan publik.,” terangnya.