Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelompok Prioritas Vaksinasi Covid-19, Jokowi Tak Termasuk

Menurut Muhadjir sesuai rekomendasi komite penasehat ahli imunisasi nasional, kalangan prioritas yang akan diberikan vaksin terbagi pada dua kelompok yaitu petugas di garda terdepan serta kelompok berisiko tinggi penularan.
Ilustras-Envirotainer tempat menyimpan vaksin Covid-19 yang dibawa dari China oleh pesawat Garuda jenis Boeing 777-300 ER dengan nomor registrasi PK-GIC yang lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 05.30 WIB./presidenri.go.id
Ilustras-Envirotainer tempat menyimpan vaksin Covid-19 yang dibawa dari China oleh pesawat Garuda jenis Boeing 777-300 ER dengan nomor registrasi PK-GIC yang lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 05.30 WIB./presidenri.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendy mengumumkan kelompok pertama yang akan mendapat vaksin Covid-19.

Dalam kelompok pertama ini, Presiden Jokowi tidak disebut termasuk di dalamnya.

Menurut Muhadjir sesuai rekomendasi komite penasehat ahli imunisasi nasional, kalangan prioritas yang akan diberikan vaksin terbagi pada dua kelompok yaitu petugas di garda terdepan serta kelompok berisiko tinggi penularan.

Kategori garda terdepan yang akan mendapatkan vaksinasi adalah petugas medis, petugas nonmedis, serta TNI-Polri. Kelompok kedua adalah kelompok berisiko tinggi.

Kategori kedua yaitu pekerja, pedagang pasar, pelayan toko, pekerja atau karyawan di sektor perusahaan maupun industri.

“Itulah yang akan menjadikan, akan dilakukan vaksinasi prioritas,” kata Muhadjir saat konferensi pers virtual, Senin (7/12/2020).

Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) malam. Vaksin yang sama telah diuji klinis di Bandung sejak Agustus 2020. Pemerintah berharap 1,8 juta dosis vaksin akan tiba pada Januari 2021.

Sebelum disebarkan ke kalangan prioritas, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma akan mengambil sampel dosis vaksin untuk pengujian mutu.

Muhadjir menyebutkan bahwa vaksin buatan China ini bertujuan untuk beberapa hal. Pertama, untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh Corona.

Kedua, untuk mencapai kekebalan kelompok guna mencegah dan melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan terutama yang terancam Covid-19.

Ketiga, melindungi dan memperkuat sistem kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Keempat, mendorong produktivitas ekonomi serta meminimalisir dampak negatif akibat hibernasi ekonomi di Tanah Air.

“Kemudian termasuk mereka yang melakukan kontak tracing, kelompok risiko dari keluarga atau pun kontak kasus Covid-19, dan terakhir adalah administratur pemerintah yang terlibat dalam memberikan layanan publik.,” terangnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper