Bisnis.com, NEW YORK - Pfizer Inc., Salah satu produsen calon vaksin Covid-19 memangkas target produksi kandidat vaksin buatannya.
Mereka beralasan, pasok bahan baku sebagai salah satu faktor pemangkasan target produksi vaksin Covid-19 pada tahun ini.
Sementara itu, peningkatan pasok bahan mentah membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Akibat kendala dalam rantai pasokan bahan baku calon vaksin Covid-19 itu, Pfizer Inc., mengambil keputusan untuk memangkas target produksi 2020, kata juru bicara Pfizer kepada Reuters.
Dalam beberapa pekan terakhir, Pfizer mengatakan bahwa mereka mengantisipasi produksi 50 juta dosis vaksin Covid-19 tahun ini. Angka tersebut turun dari target sebelumnya yaitu 100 juta dosis.
Vaksin Pfizer mengandalkan rejimen dua dosis, yang berarti 50 juta dosis sudah cukup untuk menyuntik 25 juta orang.
Baca Juga
Seorang juru bicara perusahaan mengatakan "peningkatan rantai pasokan bahan mentah membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan."
Dia juga mengutip hasil yang lebih lambat dari yang diharapkan dari uji klinis Pfizer sebagai alasan untuk jumlah dosis yang lebih kecil yang diharapkan diproduksi pada akhir tahun 2020.
Juru bicara itu menambahkan bahwa modifikasi pada lini produksi Pfizer sekarang telah selesai dan dosis akhir dibuat dengan cepat.
The Wall Street Journal adalah yang pertama melaporkan berita soal pemangkasan produksi ini.
Dilaporkan bahwa orang yang tidak disebutkan namanya yang terlibat langsung dalam pengembangan vaksin Pfizer mengatakan beberapa gabungan awal bahan mentah gagal memenuhi standar, "yang menyebabkan penundaan produksi".
Pfizer mengajukan permohonan pada November untuk otorisasi darurat untuk vaksin Covid-19 dari regulator AS.
Pejabat AS mengatakan mereka mengharapkan vaksinnya mendapatkan izin peraturan bulan ini.
Pemerintah AS mengharapkan alokasi vaksin pertamanya untuk memasukkan 6,4 juta dosis dan akan menyusul lebih banyak lagi.
Sementara itu, regulator di Inggris Raya telah mengesahkan vaksin Pfizer untuk digunakan di negara tersebut.