Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proses Vaksinasi di Jerman Diprediksi Memakan Waktu Hingga 2022

Kepala panel ahli Jerman untuk penggunaan vaksin (STIKO) memperkirakan negara itu akan membutuhkan waktu hingga 2022 untuk menyuntik seluruh penduduknya dengan vaksin Covid-19, karena keterbatasan kapasitas.
Vaksin Pfizer dan BionTech
Vaksin Pfizer dan BionTech

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala panel ahli Jerman untuk penggunaan vaksin (STIKO) memperkirakan negara itu akan membutuhkan waktu hingga 2022 untuk menyuntik seluruh penduduknya dengan vaksin Covid-19, karena keterbatasan kapasitas.

"Jika Anda dapat memberikan suntikan pada 150 ribu hingga 200 ribu orang sehari, jadi dalam lima atau enam hari seminggu---dengan asumsi vaksin tersedia dan orang bersedia untuk divaksinasi---maka Anda dapat menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan," kata kepala STIKO Thomas Mertens kepada Rheinische Post.

"Maka Anda perlu 100 hari untuk memvaksinasi 15 juta orang," ujar dia, menurut ringkasan wawancara yang akan diterbitkan oleh surat kabar harian pada Rabu (3/12).

Jerman sedang terburu-buru untuk mempersiapkan pusat vaksinasi di seluruh negeri sehingga dapat mulai menawarkan suntikan dengan cepat begitu vaksin telah disetujui di Eropa.

Moderna dan Pfizer-BioNTech bersaing ketat untuk meluncurkan vaksin COVID-19 mereka setelah keduanya mengajukan permohonan persetujuan darurat Uni Eropa minggu ini, meskipun ada ketidakpastian apakah peluncuran dapat dimulai tahun ini.

Inggris telah menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech pada Rabu, mendahului Amerika Serikat dan Eropa untuk menjadi negara pertama di Barat yang secara resmi mendukung suntikan yang disebut akan menjangkau orang-orang yang paling rentan awal pekan depan.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa 60 persen hingga 70 persen populasi perlu memperoleh kekebalan, baik melalui vaksin COVID-19 atau melalui infeksi, agar pemerintah dapat mencabut aturan seperti pembatasan pertemuan pribadi. Namun, vaksinasi sifatnya tidak wajib di Jerman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper